Berita Denpasar
Kerabat dan Pangelingsir Puri di Bali Hadiri Prosesi Ngalelet Raja Denpasar IX
Kerabat dan Pangelingsir Puri di Bali hadiri prosesi ngalelet Raja Denpasar IX pada 6 Maret 2023.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Prosesi Ngalelet Raja Denpasar IX Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan berlangsung Senin, 6 Maret 2023.
Para kerabat dan pangelingsir puri di Bali turut hadir dalam prosesi ini.
Beberapa pangelingsir puri yang hadir seperti Puri Kesiman, Puri Agung Mengwi, Puri Pemecutan, Puri Kukuh Tabanan.
Prosesi berlangsung di halaman Puri Agung Denpasar sekitar pukul 14.00 Wita.
Prosesi diawali dengan menurunkan jenazah dari bale dan diusung oleh kerabat raja ke tempat pemandian.
Lalu dilakukan dengan prosesi memandikan jenazah Ida Cokorda di balai pemandian.
Dilanjutkan dengan pangelingsir puri memberikan penghormatan dengan menggunakan kwangen.
Setelah itu para kerabat dan keluarga Ida Cokorda pun memberikan penghormatan dengan kwangen.
Barulah prosesi membungkus jenazah raja dengan menggunakan tikar, kain kasa 11 lapis, dan bambu yang dibelah dan diikat tali bambu.
Baca juga: Raja Denpasar IX Berpulang, Ini Penjelasan Soal Siapa Penerus Puri Agung Denpasar Selanjutnya
Setelah prosesi pembungkusan selesai, jenazah kemudian dibawa ke tumpang salu.
Setelah jenazah berada di tumpang salu dilanjutkan dengan prosesi ngajum di Merajan Puri Agung Denpasar.
Dalam prosesi Ngalelet dipuput oleh Ida Sulinggih dari Griya Sari, Griya Satria dan Griya Boda Sukawati.
Putra pertama Raja Denpasar IX Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama saat ditemui di Puri Agung Denpasar mengatakan Ngalelet ini merupakan rangkaian dari prosesi palebon yang akan digelar pada 21 Juni 2023 mendatang.
Dan sebelum pelaksanaan ngalelet, pihaknya sudah tangkil ke beberapa griya yang merupakan nabe dari Ida Cokorda seperti di Griya Ann Klungkung, Griya Munggu Badung, hingga Griya Bodha.
“Sudah disepakati terkait malelet pada 6 Maret 2023 langsung munggah tumpang salu. Selanjutnya tanggal 21 Juni 2023 digelar palebon di Setra Badung,” katanya.
Sementara itu, untuk pelaksanaan palebon Raja Denpasar IX ini akan mengambil tingkat utama dengan nama upacara Sawa Ngasti Wedana.
Sementara itu, hingga 21 Juni, setiap Purnama dan Tilem digelar persembahan tarpana saji.
“Untuk tingkatan upacara adalah utama. Untuk pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih,” katanya.
Nantinya saat palebon untuk jenazah Ida Cokorda akan munggah atau dinaikkan ke bade di Catur Muka atau di depan Puri Denpasar dulu yang kini menjadi Jayasabha.

Sementara itu, pangarajeg karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sudah menjalankan dwijati layaknya ida sulinggih.
Sehingga upacara yang digelar menggunakan tingkatan utama dan bernama Sawa Ngasti Wedana.
“Ida Cokorda melaksanakan dwijati sehingga statusnya sama dengan Ida Sulinggih. Ngadeg dua kali yakni saat ngalelet dan saat akan puncak upacara. Sehingga Nyatur Lebah,” katanya.
Dimana sehari sebelum puncak upacara palebon jenazah Ida Cokorda akan dimandikan kembali, busananya diganti dan kemudian munggah panca datu.
“Menggunakan bedusa, seperti zaman batu ada namanya sarkofagus, di sini menggunakan sarkopah. Ini adalah tempat tidur beliau saat akan dipalebon,” katanya.
Selain itu, 5 hari sebelum pelaksanaan palebon akan terus dilakukan tarpana saji setiap hari yang dipimpin oleh Ida Sulinggih.
Setelah pembakaran jenazah di Setra Badung kemudian akan dilanjutkan dengan nganyud atau melarung abu ke pantai.
Diberitakan sebelumnya, Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan berpulang pada Sabtu 18 Februari 2023 pukul 00.00 Wita.
Beliu berpulang saat menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah.
Diketahui, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan lahir pada 15 Juni 1943 di Puri Agung Denpasar Bali.
Ayah beliau bernama Ida Cokorda Ngurah Agung dan ibu Ida Anak Agung Sagung Putri.
Ida kemudian menikahi Ida Anak Agung Ayu Oka Pamecutan yang merupakan keturunan dari Lanang Celuk Pamecutan, Jro Kelodan Kerobokan.
Beliau adalah pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Provinsi Bali.
Ida Cokorda pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Bali dan DPR RI.
Beliau kemudian dinobatkan menjadi Raja Denpasar IX dengan gelar (abiseka ratu) Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, SH pada tahun 2005.
Saat masih walaka Ida bernama AA Ngurah Mayun Samirana. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.