Pemilu 2024

Krisna Pendit Ikuti Jejak Sang Bapak, Tarung Pileg dari Dapil Baturiti Penebel

Krisna Pendit Ikuti Jejak Sang Bapak, Tarung Pileg dari Dapil Baturiti Penebel, Optimistis Suara Gerindra Bakal Bertambah

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Gede Ketut Krisna Hendrawan Pendit 

TABANAN, TRIBUN-BALI.COM - Nama Gede Ketut Krisna Hendrawan Pendit (29) masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Gerindra Tabanan.

Politikus muda ini mengikuti jejak sang bapak, I Gde Ketut Nugrahita Pendit yang kini menjadi anggota DPRD Bali dari Gerindra Tabanan.

Krisna Pendit, sapaan akrabnya, ikut bertarung di Pileg 2024 memperebutkan kursi Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Baturiti-Penebel.

Krisna Pendit harus berjuang keras karena dari Dapil ini ada sembilan incumbent yang akan bertarung lagi.

Kesembilan incumbent itu di antaranya dari Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem dan Demokrat. Mereka itu: I Wayan Wiryadana dari Gerindra.

Lima dari PDIP: I Nyoman Arnawa, I Nyoman Suadiana, I Nyoman Suta, I Wayan Tamba, dan Ni Made Dewi Trisnayanti. Kemudian dari Golkar: I Nyoman Wirama Putra, lantas dari NasDem ada I Gusti Ngurah Sanjaya, kemudian I Ketut Semara Putra dari Demokrat.

Menghadapi sembilan incumbent tersebut, Krisna Pendit telah menyiapkan isu untuk berkampanye nanti, yakni memperjuangkan adanya fasilitas pendidikan di Kecamatan Baturiti.

Krisna Pendit mengatakan, serapan aspirasi masyarakat sudah dilakukannya sejak 2021 lalu. Dan yang cukup mendesak di Tabanan, khususnya Baturiti ialah sektor pendidikan.

Dimana potensi besar dimiliki di Baturiti seperti banyaknya lahan Pemda yang terbengkalai sementara fasilitas pendidikan, terutama SMA hanya ada satu.

Belum lagi jarak ke sekolah cukup jauh bagi masyarakat desanya atau desa lain yang berada di sisi utara Baturiti.

Krisna Pendit menyebut, dari desanya yakni Desa Baturit menuju ke SMA Negeri Baturiti berjarak sekitar 10 kilometer.

Lebih jauh lagi, untuk warga yang berada di kawasan Candikuning perbatasan dengan Kabupaten Buleleng.

Jadi menurut hemat dia, dengan lahan pemerintah yang ada bisa untuk mendirikan satu SMA negeri lagi di Baturiti.

“Majunya saya, karena saya ingin fokus pada pendidikan. Kita bisa melihat bahwa faktor zonasi membuat warga kami kesusahan. Di Baturiti itu cuma ada satu SMA negeri. Sedangkan SMK belum ada. Kendala di sana (Baturiti) sekolah SMA cukup jauh. Jadi sektor pendidikan belum sepenuhnya merata di tempat kami,” ucapnya pekan kemarin.

“Selain pendidikan, fokus ketika menyalonkan diri dan jadi nanti ialah dengan membangkitkan lagi olahraga Tabanan. Terutama sepak bola Tabanan yang belum maksimal tergarap. Supaya kita ini di Tabanan punya sebuah kebanggaan,” ungkapnya.

Krisna mengakui, dirinya terjun ke politik bukan sekonyong-konyong karena kaderisasi orangtua. Meskipun peran orangtuanya memeng cukup besar.

Namun ketertarikannya dalam berpolitik sudah tumbuh sejak 2004 lalu, ketika diajak orangtuanya terjun ke masyarakat.

Krisna mengaku cukup senang berdiskusi dan jalan-jalan bertemu dengan masyarakat.

“Waktu itu memang saya belum paham ketika mengikuti bapak pada 2004. Karena itu, masih SD dan mengikuti kampanye di partai lain. 2014 baru masuk sebagai kader di Partai Gerindra. Cuma kan, sebatas sebagai kader saja. Lebih dalam sebagai pengurus partai di PAC itu sejak 2020 hingga 2023 ini, dan mengurus partai di Dapil III Baturiti-Penebel,” jelasnya.

Krisna mengatakan, untuk di Dapil III, Baturiti Penebel ada 85 ribu-an suara masyarakat. Krisna mengakui, memang tidak akan mudah untuk bersaing dengan para incumbent.

Namun, dirinya meyakini bahwa dominasi partai lain di Dapil III untuk ke depan bisa dikikis. Sebab, partainya akan berusaha keras, paling tidak meraih hati rakyat dengan perolehan 11 ribu suara.

Dan itu akan menjadikan Gerindra memiliki dua kursi di DPRD Tabanan dari Dapil Baturiti Penebel.

“Target 2024 Gerindra 2 kursi dari dapil III. Paling tidak kami butuh 11 ribu suara,” ungkapnya. 

Dobrak Dominasi PDIP

KRISNA Pendit mengakui, Baturiti Penebel merupakan Dapil paling berwarna di Kabupaten Tabanan. Dari Dapil ini ada lima Parpol yang berhasil meloloskan kadernya ke kursi Dewan.

Yakni Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem dan Demokrat. Tidak seperti Dapil lainnya yang ddidominasi oleh PDIP.

Karena itu, dirinya meyakini, dari sembilan kursi yang tersedia untuk Dapil III, maka satu kursi untuk dirinya bisa diraih. Dan sekaligus berkolaborasi mendongkrak suara yang sudah didapat oleh kader Gerindra sebelumnya, yakni I Wayan Wiryadana dengan perolehan 3.423 suara.

“Di Baturiti cukup berwarna. Tidak hanya satu partai saja yang duduk di parlemen. Ada lima partai yang kemarin mendapat kursi,” paparnya.

Dirinya sudah berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat juga rekan-rekannya untuk meminta doa restu dan dukungan. Dirinya optimis dengan modal awal dukungan itu.

“Modal awal dukungan dan doa sudah ada. Jadi itu yang membuat saya mantap maju pada 2024 nanti,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved