Serba Serbi
Purnama Kesanga, Ini yang Dipersembahkan dan Dilakukan
Purnama Kesanga, merupakan payogan Sang Hyang Candra, hari penyucian diri lahir batin
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Nihan tang dana ling sang Pandita, ikang si haywa kimburu,
Ikang si jenek ri kagawayaning dharmasadhana, apan yan langgeng ika, nitya katemwaning hayu, pada lawan phalaning tyagadana.
Artinya:
Yang disebut dana (sedekah) kata sang pandita, ialah sifat tidak dengki (iri hati), dan yang tahan berbuat kebajikan (dharma) sebab jika terus menerus begitu, senantiasa keselamatan akan diperolehnya, sama pahalanya dengan amal yang berlimpah-limpah.
Dalam petikan Bhagawad Gita, XVII. 25 juga disebutkan:
Tat ity anabhisanshaya
Phalam yajna-tapah-kriyah,
Dana-kriyas ca vividhah
Kriyante moksa-kansibhih
Yang artinya: dengan ucapak “Tat” dan tanpa mengharap-harap pahala atas penyelenggaraan ucapan yajna, tapabrata dan juga dana punia yang berbagai macam jenisnya, dilaksanakan oleh mereka yang mengharapkan moksa. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.