Ogoh Ogoh di Bali

Dibandingkan Jumlah Desa Adat, Peserta Lomba Ogoh-ogoh dari Bangli Masih Minim

Dibandingkan Jumlah Desa Adat, Peserta Lomba Ogoh-ogoh dari Bangli Masih Minim

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Dibandingkan Jumlah Desa Adat, Peserta Lomba Ogoh-ogoh dari Bangli Masih Minim 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Lomba ogoh-ogoh serangkaian hari raya Nyepi 2023 yang digelar Pemprov Bali, saat ini telah masuk tahap penilaian.

Di Bangli tercatat ada 31 ogoh-ogoh yang tersebar dari empat kecamatan. 

Kabid Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Nyoman Wiradana mengungkapkan, dibandingkan tahun sebelumnya peserta ogoh-ogoh tahun ini lebih banyak. Di mana pada tahun 2022, tercatat hanya 28 peserta.

Kendati demikian jika dibandingkan dengan jumlah desa adat yang ada, pihaknya tidak memungkiri jika jumlah peserta ini masih tergolong minim.

"Kalau kita lihat dari jumlah desa adat di Bangli yang mencapai 165, persentase yang ikut lomba tahun ini masih tergolong sedikit," ucapnya saat dikonfirmasi Selasa (7/3/2023).

Ihwal minimnya jumlah peserta yang ikut lomba, kata Wiradana, kemungkinan karena masih ada keengganan atau mungkin karena melihat ada ogoh-ogoh yang lebih bagus, sehingga tidak berani ikut lomba.

Padahal dari sisi hadiah yang diberikan Pemprov Bali menurutnya cukup besar.

Di mana total hadiah yang disiapkan untuk juara I : Rp 50 juta, juara II : Rp 35 juta, juara III : Rp 25 juta. "Adapula 144 ogoh-ogoh terbaik dihadiahi masing-masing Rp 5 juta," sebutnya.

Menurut Wiradana, besarnya hadiah yang diberikan ini merupakan bentuk penghargaan Pemerintah kepada kreativitas anak-anak muda terhadap seni patung.

Dengan harapan melahirkan seniman patung atau seni rupa dan melahirkan inovasi-inovasi baru dalam seni ogoh-ogoh. Selain itu, bisa mempererat tali persaudaraan dan silahturahmi antar taruna. 

"Sejatinya soal lomba ini sudah kami sosialisasika melalui Pasikian Yowana dan juga Majelis Desa Adat (MDA). Mengenai masih minimnya peserta, tentu menjadi bahan evaluasi kita agar jumlah peserta semakin meningkat tiap tahun," tegas Pejabat asal Desa Kerambitan, Tanaman ini. 

Sedangkan untuk 31 Sekaa peserta lomba ogoh-ogoh 2023, lanjutnya, paling banyak berasal dari Kecamatan Bangli sebanyak 9 Sekaa.

Untuk kecamatan lain seperti Susut ada 8 peserta, sedangkan Kecamatan Tembuku dan Kintamani masing-masing 7 peserta. 

"Saat ini sedang proses penilaian di tingkat kecamatan. Prosesnya dimulai dari tanggal 1 sampai 10 Maret. Untuk penilaian tingkat Kabupaten dimulai dari tanggal 13 sampai 20 Maret, sedangkan pengumuman hasil penilaian akan dilakukan tanggal 23 Maret mendatang," ungkapnya.

Ditambahkan pula, proses penilaian dilakukan di tempat. Artinya tim penilai yang turun langsung mendatangi setiap peserta.

"Untuk juri ada tiga orang, terdiri dari seniman, tokoh masyarakat dan juga dari Dinas yang dipastikan berkompeten di bidangnya. Setelah dilakukan penilaian di tingkat kecamatan, yang terbaik akan dinilai di tingkat kabupaten dan yang terbaik di Kabupaten akan mewakili Bangli untuk penilaian tingkat provinsi," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved