Berita Badung

Citilink Tengah Fokus Pada Penerbangan Internasional, Lirik Buka Rute India dan Perth ke Bali

Citilink Tengah Fokus Pada Penerbangan Internasional, Lirik Buka Rute India dan Perth ke Bali

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Armada Airbus A320 milik Citilink saat akan lepas landas dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali beberapa waktu lalu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Citilink sampai dengan saat ini memiliki 40 Frekuensi dari dan ke Bali melayani rute menuju Jakarta (Cengkareng & Halim Perdana Kusuma), Surabaya, Bandung, Ujung Pandang, Balikpapan, Lombok Praya, Tambolaka, Labuan Bajo dan Dili (Timor Leste).

Setelah Denpasar-Dili Timor Leste Citilink pun berencana akan menambah rute penerbangan internasional dari Bali.

"Selain market WNA dari Australia ke Bali banyak juga sekarang dari India. Saat ini kita sedang fokus ke internasional flight, kita baru saja buka rute Jakarta - Kuala Lumpur, Jakarta - Singapura. Dan yang paling top (tingkat keterisian kursi) saat ini Denpasar - Dili," kata VP Sales & Distribution Citilink Indonesia, Emir Bustamam, pada Opening Ceremony Citilink Corner Bali Nusra, Rabu 8 Maret 2023.

Pihaknya mendapatkan masukan dari Direktur Citilink Corner Bali Nusra, Simon Purwa untuk membuka penerbangan internasional ke India dari pulau Bali.

Emir menambahkan masukan tersebut akan ditindaklanjuti manajemen Citilink dengan kajian yang mendalam terlebih dahulu.

"Kita tunggu perizinan do sana (India) seperti apa karena membuka flight internasional itu biasanya terkendala dengan perizinan. Soalnya yang saya lihat belum ada penerbangan langsung dari sana kesini (Bali), mudah-mudahan perizinannya tidak dipersulit karena biasanya kalau internasional itu ada barter slot. Mudah-mudahan ini bisa," ungkap Emir.

Selain itu menurutnya, jika dilihat jarak tempuh Bali-India dan sebaliknya (PP) tidak lebih dari 6 jam, karena armada Citilink kita gunakan pesawat Airbus A320 maksimal airtime-nya 6 sampai 7 jam kalaupun lebih dari itu mungkin kita akan transit.

"Mudah-mudahan segera bisa kita realisasikan tapi akan dihitung apakah rute ini (India-Denpasar) principal untuk diterbangkan secara tetap dan reguler. Kedepan Bali bisa lebih terbuka lagi untuk rute-rute selain ke selatan kita bisa buka yang lebih jauh lagi," imbuh Emir.

Sebelum pandemi Covid-19 rute internasional favorit Melbourne dan Sydney Australia ke Bali namun akibat pandemi rute tersebut ditutup sementara hingga sekarang karena belum memungkinkan untuk re-aktivasi rute itu.

Saat ini re-aktivasi rute tersebut masih dalam wacana manajemen Citilink tetapi pihaknya tengah membidik rute Perth-Denpasar PP.

"Kita akan buka rute baru yaitu ke Perth (dari Bali) tapi itu masih kajian dan analisa apakah rute sebelumnya Melbourne dan Sydney diaktifkan atau buka baru ke Perth. Untuk terbang ke Perth itu demand nya baru in bound (minat penumpang sejalan hanya dari Australia)," tambah Emir.

Warga Negara Asing (WNA) dari Australia menjadi warga negara yang paling banyak datang ke Pulau Bali di bulan Februari. 

Berdasarkan catatan Kantor Imigrasi Khusus Kelas I TPI Ngurah Rai, terdapat 78.128 WNA Australia datang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali di bulan Februari. 

Dilanjutkan WNA India sebanyak 28.367 orang, dan WNA Rusia yakni sebanyak 17.874 orang.

Saat ini per hari secara nasional, Citilink memiliki frekuensi terbang mencapai 270 kali tetapi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi masih jauh dari normal karena sebelum pandemi mencapai 350 flight dalam sehari.

Tetapi untuk ke Bali setiap hari sudah kembali normal yakni mencapai 40 flight sehari.

"Saat ini kita sampai 270 flight sehari (secara nasional) khusus untuk weekend biasanya kita tambah frekuensi terbang seperti ke Bali. Kita tidak bisa tambah frekuensi seperti waktu normal (sebelum pandemi) kalau isiannya (keterisian kursi) tidak bagus," jelas Emir.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved