Liga 1

Polemik Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1 Berlanjut, PSSI Akhirnya Buka Suara

Pihak PSSI akhirnya angkat suara soal rencana pembatasan pemain naturalisasi dalam klub yang bermain di Liga 1 Indonesia

dok ist/twitter@PSSI
Pemain Naturalisasi Indoensia, Jordi Amat (kiri) dan Marc Klok (kanan) bersama rekan Timnas Indonesia. Polemik Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1 Berlanjut, PSSI Akhirnya Buka Suara 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pihak PSSI akhirnya angkat suara soal rencana pembatasan pemain naturalisasi dalam klub yang bermain di Liga 1 Indonesia.

Salah satu anggota PSSI yang termasuk ke dalam anggota komite eksekutif (Exco) menjelaskan rencana tersebut masih belum rampung dan bisa saja terjadi perubahan.

Meskipun dinyatakan masih belum rampung namun polemik ini tentu membuat pemain-pemain naturalisasi merasa terdiskriminasi.

Anggota komite eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2023-2027 Arya Sinulingga menjelaskan saat ini pembatasan tersebut masih belum resmi berlaku.

Baca juga: Susunan Pemain Persib Bandung vs Persik Kediri Liga 1 2022/2023, Kiper Reky Rahayu Jadi Starter

Dia juga menjelaskan bahwa nantinya, usulan-usulan ini akan dibahas dan diputuskan oleh PSSI lewat Exco.

"Itu masih usulan dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2 yang nantinya akan dibahas dan diputuskan oleh PSSI lewat rapat Exco," ujarnya saat dilansir dari Kompas.com pada Selasa 7 Maret 2023 lalu.

Menanggapi keluhan dan komentar negatif yang beredar di publik, menurutnya itu terjadi karena orang-orang mengira keputusan ini sudah resmi berlaku.

Kenyataannya, pihak Exco PSSI masih akan mengkaji aturan tersebut agar memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat.

Arya juga menjelaskan, aturan ini dibuat untuk memberikan regulasi yang mengatur para pemain sepak bola di Indonesia.

"Disesuaikan dengan kondisi sepak bola lokal, kompetisi lokal, dan kompetisi regional," lanjutnya.

Baca juga: Liga 1 Panas, Jelang Kontra Persik Kediri, Persib Bandung Kibarkan Bendera Merah ke PSM Makassar

Tanpa ada aturan ini, ia menyatakan akan muncul kemungkinan jumlah pemain bola yang asli berasal dari Indonesia akan berkurang akibat tergantikan oleh pemain naturalisasi.

"Makannya perlu diregulasikan," tambahnya.

Meski begitu, hingga sekarang, PSSI belum akan menerapkan aturan pembatasan pemain naturalisasi tersebut. PSSI masih akan menerima semua masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam persepakbolaan Indonesia.

Meskipun masih dalam bentuk wacana dan belum disahkan, namun langkah ini mendapat komentar yang beragam dari beberapa pemain asing di Indonesia.

Kolase pemain naturalisasi Borneo FC, Stefano Lilipaly (kiri) dan Persib Bandung Marc Klok (kanan).
Kolase pemain naturalisasi Borneo FC, Stefano Lilipaly (kiri) dan Persib Bandung Marc Klok (kanan). (Dok ist/Kolase Tribun Bali/twitter@BorneoSMR dan @persib)

Beberapa pemain seperti Victor Igbonefo, Ilija Spasojevic hingga Beto Gonçalves memberikan komentar nya soal polemik yang sedang hangat di Liga 1 Indonesia ini.

Pada Senin 6 Marte 2023 lalu, akun Twitter @indosupporter membagikan unggahan sejumlah pemain bola naturalisasi yang menyampaikan keluhan terkait rencana aturan baru tersebut.

"Kalau main di Timnas, WNI. Kalau main the club, pemain naturalisasi," tulis pemain Persib Bandung Victor Igbonefo melalui akun Instagram-nya.

Baca juga: Liga 1 Hari Ini, Persib Bandung vs Persik Kediri, Borneo FC vs Persija Jakarta, Persib Incar 3 Poin

"Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat kami," tulis pemain Bali United, Ilija Spasojevic.

"Waktu di timnas, kita lokal. Sekarang di liga, kita jadi naturalisasi. Coba hargai kita dan semua yang kita buat untuk negara ini," tulis pemain Madura United, Beto Gonçalves.

Sementara itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan pembatasan pemain naturalisasi pada kompetisi sepak bola Liga 1 merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam rilisan pers yang diunggah melalui laman resminya, APPI menyatakan hal tersebut berpedoman pada Universal Declaration of Player Rights dan FIFA's Human Rights Policy.

"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," tulis APPI, Senin (6/3/2023).

Selain itu, PSSI harus mempertimbangkan para pemain naturalisasi yang rela menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk bermain di tim nasional Indonesia.

APPI juga meminta PPSI agar memperjelas tujuan dari aturan pembatasan bagi pemain naturalisasi.

"Jika tujuan pembatasan pemain adalah untuk pengembangan pemain lokal, namun hal ini tidak sejalan dengan rencana penambahan kuota pemain asing," kata APPI.

Saat ini, APPI telah mengirimkan surat kepada PSSI guna meminta agar pemain dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan bagi sepak bola Indonesia.

Layak dinantikan apa yang akan dilakukan oleh PSSI terhadap polemik ini mengingat banyak pemain naturalisasi di Indonesia yang merasa terdiskriminasi oleh wacana ini. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai soal Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1, Exco PSSI Buka Suara

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved