Berita Bangli

Dampak Air Mati, Sang Putu Eka Terpaksa Hentikan Aktivitas Usaha Cuci Kendaraan

Kondisi ini tak hanya berimbas pada kegiatan rumah tangga, namun juga kegiatan usaha salah satunya cuci kendaraan.

Mer
Tidak ada aktivitas - Suasana di tempat cuci kendaraan milik Sang Putu Eka, Jumat (10/3/2023). Tempat cuci kendaraan di LC Aya itu terpaksa berhenti beraktifitas karena suplai air macet akibat dampak kerusakan jaringan pipa PDAM Bangli. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dampak longsor di sumber mata air Gamongan I, Desa Kayubihi, Bangli, Bali, mengakibatkan terganggunya distribusi air bersih di wilayah kota.

Kondisi ini tak hanya berimbas pada kegiatan rumah tangga, namun juga kegiatan usaha salah satunya cuci kendaraan.

Tak sedikit dari mereka yang terpaksa menghentikan aktivitasnya.

Seperti yang dilakukan Sang Putu Eka.

Pemilik usaha cuci motor yang berlokasi di LC Aya ini, terpaksa meliburkan karyawannya pada Jumat (10/3/2023).

Usahanya sementara tak beroperasi, menunggu suplai air kembali lancar.

Baca juga: A Team Vaksinasi Rabies di Karangasem Bali Sasar 5.093 Ekor Anjing Selama 5 Hari

Baca juga: Anggota Fraksi Gerindra Klungkung Kesal, Atribut Jalan Sehat Bersama Prabowo Dicopot Satpol PP

Tidak ada aktivitas - Suasana di tempat cuci kendaraan milik Sang Putu Eka, Jumat (10/3/2023). Tempat cuci kendaraan di LC Aya itu terpaksa berhenti beraktifitas karena suplai air macet akibat dampak kerusakan jaringan pipa PDAM Bangli.
Tidak ada aktivitas - Suasana di tempat cuci kendaraan milik Sang Putu Eka, Jumat (10/3/2023). Tempat cuci kendaraan di LC Aya itu terpaksa berhenti beraktifitas karena suplai air macet akibat dampak kerusakan jaringan pipa PDAM Bangli. (Mer)

Sang Putu Eka mengaku terganggunya suplai air, sebenarnya terjadi sejak hari Rabu (8/3/2023).

Memang sore harinya air masih mengalir, dan ia juga sempat menampung pada bak penampungan.

"Besoknya (Kamis) masih bisa beroperasi, walaupun hanya setengah hari. Namun karena hari Kamis total airnya tidak mengalir, otomatis hari ini (Jumat) terpaksa karyawan kami liburkan. Karena tidak ada stok air lagi," katanya.

Berhentinya aktivitas cuci kendaraan, praktis menghilangkan omzet harian Sang Putu Eka.

Pria asal Tempek Pulung, Kelurahan Bebalang, Bangli ini mengaku dalam sehari minimal ada 18 unit kendaraan roda empat yang cuci di tempat miliknya.

Sedangkan kendaraan roda dua sekitar 20 unit.

"Kami berharap kondisi ini segera ditangani, sehingga suplai air ke pelanggan bisa kembali normal. Karena kalau kondisi ini berlarut-larut, bukan hanya pemilik usaha yang rugi, tapi kariawan juga mereka kan nganggur," ucapnya.

Warga lainnya mempertanyakan soal sistem pendistribusian air secara bergilir, yang diumumkan Perumda Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli pada 8 Maret 2023.

Di mana pada pengumuman melalui media sosial itu, air akan dialirkan pukul 06.30 wita. Namun realitanya, hingga malam air tak kunjung mengalir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved