Berita Bangli
FKUB Bangli Izinkan Salat Tarawih Saat Nyepi, Boleh Ibadah di Masjid Berjarak 200 Meter dari Rumah
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bangli, I Nyoman Sukra, telah mengadakan pertemuan yang difasilitasi Kementerian Agama.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Nyepi tahun caka 1945, jatuh pada tanggal 22 Maret 2023.
Malam panyepian kali ini bertepatan dengan pelaksanaan salat tarawih perdana Ramadhan 1444 Hijriyah.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bangli, I Nyoman Sukra, telah mengadakan pertemuan yang difasilitasi Kementerian Agama.
Pertemuan ini melibatkan pimpinan majelis agama di Bangli, perwakilan majelis desa adat, Polres Bangli, Kodim Bangli, hingga Kesbangpol.
Nyoman Sukra mengatakan, poin terkait salat tarawih perdana yang bertepatan dengan malam panyepian.
Bagi umat Islam yang akan ibadah salat tarawih agar dilaksanakan di masjid, atau musala terdekat dengan radius 200 meter dari rumah masing-masing.
Baca juga: Dampak Air Mati, Sang Putu Eka Terpaksa Hentikan Aktivitas Usaha Cuci Kendaraan
Baca juga: Saat Nyepi 2023, Umat Muslim di Bangli Bali Dalam Radius 200 Meter Boleh Salat Tarawih di Masjid
"Jadi kan bisa jalan kaki, sehingga tidak menimbulkan persoalan dengan naik sepeda motor. Atau juga bisa dilaksanakan di rumah masing-masing," tutur Nyoman Sukra, Jumat (10/3/2023).
Kata dia, dalam mengumandangkan adzan diimbau untuk tidak menggunakan pengeras suara dari dimulainya panyepian tanggal 22 Maret 2023 pukul 06.00 WITA, hingga berakhirnya penyepian tanggal 23 Maret 2023 pukul 06.00 WITA.
Nyoman Sukra yang juga ketua PHDI Bangli ini mengatakan, dalam kondisi kedaruratan seperti kematian, bagi seluruh umat beragama agar berkoordinasi dengan kelian adat atau dengan sebutan lain di lingkungan masing-masing.
"Khususnya bagi semeton kami yang muslim, ada aturan penguburan orang meninggal. Itu (juga) sudah disepakati dengan diberikan kekhususan agar saat mengantar jenazah ke kuburan tidak beramai-ramai dan tidak membuat suara-suara," paparnya.
Seluruh rumusan kesepakatan terutama soal pelaksanaan Salat Tarawih ini sebelumnya sudah dibicarakan dan dirancang oleh pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangli dalam rapat internal FKUB. Rapat internal ini dilaksanakan dua pekan lalu.
Terkait hasil rapat kemarin bersama Kementerian Agama dan instansi lain, kata Nyoman Sukra, akan dirapatkan kembali bersama Pemkab Bangli, Polres Bangli, dan Kodim Bangli untuk disahkan. "Informasinya rapat lanjutan tanggal 15 Maret," tandasnya. (*)
Pasca Asap Belerang, Pemkab Bangli Tebar Ribuan Ikan Ke Danau Batur Bali |
![]() |
---|
PASCA Melahirkan Bayi Kembar 4, Kondisi Widayani Membaik, Masih Jalani Perawatan di RS BMC |
![]() |
---|
KESAKSIAN Ibu Muda Asal Bangli yang Lahirkan Bayi Kembar 4, Ni Komang Widayani: Rejeki Tuhan |
![]() |
---|
Kisah Ibu Bayi Kembar Empat di Bangli Bali, Tidak Direncanakan, BB Naik 10 Kg dan Perut Terasa Berat |
![]() |
---|
Widayani Lahirkan Bayi Kembar 4 di RS BMC Bangli Bali, Wahyuni: Persalinannya Section |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.