Berita Denpasar
Sering Diadikan Objek, Searah Creative Hub Optimis Kembangkan Film di Bali Lewat Balih Screening
Sering Diadikan Objek, Searah Creative Hub Optimis Kembangkan Film di Bali Lewat Balih Screening
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
“Setelah melalui proses selama kurang lebih enam bulan membuat karya sendiri, hari ini adalah puncaknya dengan screening perdana.
Nantinya, setelah ini teman-teman bisa mendistribusikan filmnya entah ke festival atau platform lainnya,” tambah Dodek.
Terdapat 6 film yang ditampilkan, diantaranya Pojok Penantian (Upon a Time); Back to The Beat, Back to The Star; How Does It Sound?; Kacang Dari; Lobus; dan Mejaguran.
Film ini ditayangkan dalam dua sesi dengan setiap sesinya mengadakan diskusi terkait dengan film tersebut.
Turut diundang beberapa penggiat film, Ketua Komisi Film Bali, pelaku industri, dan beberapa production house.
Terkonfirmasi pula hadirnya jajaran pemerintah dari DPRD Provinsi Bali sehingga membuat diskusi semakin luas dan membuka ekosistem film.
Balih Screening kali ini masih bersifat tertutup dengan tujuan untuk fokus pada diskusi dengan tujuan mengembangkan film yang dihasilkan.
Kedepannya, Ketua Searah Creative Hub ini bersama rekanannya akan melaksanakan Balih Screening yang bisa disaksikan masyarakat umum.
Mereka juga akan berencana mematenkan acara ini sehingga bisa diselenggarakan disetiap tahunnya.
Ditemui disela-sea acara, Dodek berharap Searah Creative Hub dapat menjadi lebih besar sehingga semakin banyak lahirnya penggiat film.
Dengan demikian, keberadaan Searah Creative Hub dan juga film maker di Bali semakin berkembang dan diketahui keberadaannya baik secara ekosistem, disiplin ilmu, maupun SDM.
Dodek juga berharap nantinya Bali bisa melahirkan film panjang yang bisa ditayangkan di bioskop dan diputar diseluruh Indonesia, bila perlu di tingkat internasional. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.