Band Keubitbit dari Aceh Gelar Lokakarya Jazz di Dua Kampus di Moskow Rusia

Band Keubitbit dari Aceh Gelar Lokakarya Jazz di Dua Kampus di Moskow Rusia

TRIBUN-BALI.COM, MOSKOW - Band jazz etnik asal Aceh “Keubitbit” (bahasa Aceh yang berarti sungguh-sungguh, sepenuh hati) menggelar lokakarya di Perpustakaan Asia Timur  - Institute of Asia and Africa Countries (ISAA) Universitas Negeri Moskow dan di Konservatori Tchaikovsky, Moskow, 11 dan 13 Maret 2023.

Kegiatan yang difasilitasi KBRI Moskow dan media WartaJazz ini mendapat sambutan meriah dari mahasiswa Indonesia dan Rusia serta pemerhati jazz yang hadir.

Baca juga: KBRI Moskow Gelar Master Class Wayang Kulit untuk Murid Rusia, Begini Reaksi Anak-anak

Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarusia, Jose Tavares dalam sambutannya menyatakan, kehadiran band Keubitbit di kampus ISAA adalah momen penting yang perlu dimanfaatkan para mahasiswa untuk bertukar informasi tentang trend musik, khususnya jazz, di negara satu sama lain.

“Dari diskusi yang ada diharapkan terjalin saling pengertian yang menjadi landasan kuat bagi persahabatan dan kerjasama yang lebih intens antara kedua bangsa kita,” ujar Dubes Jose Tavares dalam rilis yang diterima Tribun Bali, Rabu 15 Maret 2023.

Baca juga: 200 Warga Indonesia Salat Idul Fitri 1443 Hijriyah di KBRI Moskow, Begini Situasinya

Direktur ISAA Alexey Maslov juga mengapresiasi kesediaan band Keubitbit berbagi pengalaman dengan para mahasiswa di ISAA seusai tampil di ajang festival jazz internasional di Sochi dan Moskow.

“Ini sama artinya bahwa band Keubitbit telah menyatukan kegiatan ilmiah dengan hiburan. Para mahasiswa ISAA yang mendalami bahasa Indonesia tentunya merasa gembira dapat berdialog dengan mitranya dari Indonesia sambil membahas perkembangan musik jazz yang menjadi tema lokakarya,” kata Alexey Maslov.

Kepala Pusat Sastra Ketimuran ISAA, Marina Melanyina mengatakan, kehadiran band Keubitbit menambah khazanah pengetahuan tentang musik daerah di Indonesia, khususnya Aceh.

Baca juga: Dubes RI Moskow Bacakan Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono

Marina menambahkan, saat ini Perpustakaan Asia Timur memiliki berbagai koleksi buku-buku langka seperti kamus Malaysia-Belanda, buku musik Indonesia terbitan tahun 1860an hingga 1970an, dsb yang dapat dimanfaatkan pembaca.

Untuk menambah koleksi perpustakaan, Dubes Jose Tavares menyerahkan buku 10 New Bali berbahasa Rusia kepada Kepala Perpustakaan.

Dalam lokakarya di Konservatori Tchaikovski, apresiasi kepada band Keubitbit juga disampaikan Wakil Dubes Berlian Helmy dan juga Kepala Kerjasama Internasional Margarita Karatygina.

Baca juga: Genjot Ekspor Kopi Indonesia ke Rusia, KBRI Moskow Gelar Festival Kopi Ketiga

“Senang sekali bahwa band Keubitbit telah mewakili Indonesia pada festival jazz internasional di Sochi dan Moskow, dan sesuai arti Keubitbit dalam bahasa Aceh, saya lihat band ini sangat total dalam mengeskplorasi tradisi musik Aceh dengan kemasan jazz pada tiap penampilannya,” ujar Berlian Helmy mengomentari penampilan Keubitbit.

Selama lokakarya di ISAA dan di Konservatori, perhatian hadirin banyak tertuju pada alat musik perkusi Aceh, yaitu Rapai dan Gendang.

Aloel – demikian Safrullah, salah satu personel Keubitbit Band akrab disapa – dengan semangat menjelaskan dan memperagakan bagaimana instrumen khas tersebut dimainkan bersama dengan alat modern, seperti bass elektrik, gitar, dan drum.

Baca juga: Menyongsong Kota Kembar Magelang-Tula atau Mantul, Dubes RI Moskow Beri Kuliah Umum

Band Keubitbit berada di Rusia sejak 8 Maret dalam rangka mengikuti acara the 23rd International Festival “Triumph of Jazz” di kota Sochi dan Moskow yang diselenggarakan legenda jazz Rusia, Igor Butman.