Breaking News

Liputan Khusus

Bendesa Adat Sidakarya Harap Pembangunan Terminal LNG di Denpasar Bali Tetap Dilanjutkan

Bendesa Adat Sidakarya harap pembangunan Terminal LNG di Denpasar, Bali, agar tetap dilanjutkan.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Bendesa Adat Sidakarya, Ketut Suka berharap pembangunan terminal LNG tetap dilanjutkan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bendesa Adat Sidakarya, Ketut Suka berharap pembangunan terminal LNG (Liquefied Natural Gas) di Denpasar, Bali agar tetap dilanjutkan.

Hal tersebut disampaikannya saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Selasa 28 Maret 2023.

Ketut Suka mengungkapkan, pembangunan terminal LNG yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali tetap dilanjutkan.

Pasalnya, masyarakat Desa Sidakarya disebut banyak mendapat manfaat sebagaimana sosialisasi yang dilakukan PT DEB (Dewata Energi Bersih).

“Kita di desa tetap berharap, apa yang dicanangkan pemerintah provinsi, kita harapkan bisa terwujud.”

“Iya pasti (lanjutkan pembangunan). Karena kita berharap, seperti apa yang disampaikan dari sosialisasi-sosialisasi nike ada asas manfaatnya untuk masyarakat,” ungkap Ketut Suka kepada Tribun Bali.

Sejumlah manfaat yang dikatakan oleh Bendesa Adat Sidakarya yakni demi kemandirian energi, mitigasi banjir di kawasan Sidakarya, dan dibukanya akses jalan menuju pantai di Muntig Siokan Sidakarya.

Soal mitigasi banjir, Ketut Suka menerangkan, Sidakarya kerap diterjang banjir ketika turun hujan lantaran sejumlah sungai di Denpasar bermuara ke Sidakarya.

Baca juga: Isu Penolakan Menko Luhut Pada Pembangunan Terminal LNG Sidakarya, PT DEB Belum Terima Surat Resmi

Sehingga, dengan adanya komitmen dari PT DEB diharapkan dapat terwujud mitigasi banjir di Desa Sidakarya.

“Kita berharap ada mitigasi banjir yang ada di Sidakarya. Baik dari Sesetan, Tukad Badung, adanya embung, semuanya bermuara di tukad (sungai) yang ada di Sidakarya.”

“Ini bukan baru (harapan). Sudah dari dulu kita harapkan itu (mitigasi banjir) tapi belum pernah terwujud. Dengan adanya rencana niki (ini), di satu sisi akan kemungkinan bisa diwujudkan,” jelas Ketut Suka.

Selain komitmen untuk mitigasi banjir, masyarakat Desa Sidakarya juga dijanjikan akan dibukakan akses menuju pantai Muntig Siokan.

Pasalnya, selama ini Masyarakat di Desa Sidakarya melakukan upacara Melasti di Sanur lantaran tak terdapat akses menuju pantai di wilayahnya.

“Sidakarya kan berbatasan dengan Selat Badung. Pantainya panjang, cuman kita tidak bisa masuk karena hutan bakau.”

“Dengan adanya akses jalan, bisa kita ada akses ke pantai. Selama ini kita Melastinya kan di Sanur padahal kita punyai pantai yang sangat panjang,” terang Bendesa Adat Sidakarya kepada Tribun Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved