Berita Karangasem
Kasus HIV/AIDS di Karangasem Meningkat, 38 Balita Terjangkit, Tahun 2022 Ada 898 Kasus
temuan kasus HIV/AIDS di Karangasem sebagian besar menyerang kelompok produktif serta remaja
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karangasem, Bali terus meningkat setiap tahun.
Hingga tahun 2022, penderita HIV/AIDS di Bumi Lahar mencapai 898 kasus.
Terbanyak yakni di Kecamatan Karangasem, Kubu, Abang, Bebandem, Rendang, Manggis, Selat, serta terakhir yakni Kecamatan Sidemen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama mengungkapkan, temuan kasus HIV/AIDS di Karangasem sebagian besar menyerang kelompok produktif serta remaja.
Baca juga: Pengidap Berjumlah 2.158 Orang, Gianyar Target Bebas HIV/AIDS Tahun 2030
Berdasarkan usianya, kelompk produktif dari usia 15 sampai 49 tahun mencapai 90 persen dari temuan kasus.
"Usia 15 sampai 19 tahun terdapat 24 kasus, usia 20 sampai 29 tahun terdapat 310 kasus, sedangkan usia 30 sampai 39 tahun terdapat 355 kasus, dan usia 40 sampai 49 ditemukan 119 kasus," kata Gusti Bagus Putra Pertama, Rabu 29 Maret 2023.
Selain menyerang kelompok produktif, HIV/AIDS juga serang balita dan lansia.
Kelompok usia 1 sampai 4 tahun yang terjangkit virus ini 38 kasus, usia 5 sampai 14 tahun sekitar 9 kasus.
Sedangkan kelompok usia 50 sampai 59 tahun 38 kasus, dan kelompok usia di atas 60 tahun sekitar 5 kasus.
"Dari jumlah itu, sebanyak 367 kasus berjenis kelamin perempuan dan 531 laki-laki. Terbanyak Kecamatan Karangasem sekitar 203 kasus, Kubu 185 kasus, Bebandem 85 kasus, Abang 131 kasus, Rendang 85, Manggis 78, sedangkan sisanya tersebar di Kec Selat dan Sidemen," tambahnya.
Pejabat asal Kecamatan Sidemen mengatakan, meningkatnya kasus HIV/ AIDS di Karangasem setiap tahun dipicu seks bebas.
Kelompok produktif berganti pasangan berpotensi terjangkit virus.
"Sekitar 779 kasus penularan heteroseksual. Sedangkan sisanya homoseksual, perinatal, IDU, pasangan resmi," katanya.
"Ada juga yang karena keturunan, tapi sedikit. Sebagian besar dari hubungan seksual," ungkap Putra Pertama.
Untuk warga terkena virus HIV/AIDS terus dipantau petugas kesehatan, dan diberikan pengobatan secara rutin demi keselamatan.
Masyarakat harus berhati-hati, dan setia dengan 1 pasangan.
Untuk menekan kasus HIV/AIDS di Karangasem, Dinas Kesehatan Karangasem terus menggelar sosialisasi dan standar pelayanan minimal (SPM) terkait HIV/AIDS.
Kegiatan SPM dilakukan di beberapa fasilitas layanan kesehatan, seperti Faskes Manggis, Kubu, Karangasem, Bebandem, serta RSUD Karangasem. (ful)
Kumpulan Artikel Karangasem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.