Berita Jembrana
Banyak Masyarakat Masih Bingung Penggunaan Set Top Box
Banyak Masyarakat Masih Binggung Penggunaan Set Top Box *Muncul Penjual STB Musiman *25 Set Top Box Terjual Sehari
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Sejak pekan lalu, masyarakat khususnya di Jembrana mulai berburu Set Top Box (STB) yang merupakan alat untuk siaran TV Digital.
Sebab, pemerintah secara resmi telah memutus siaran tv analog per 31 Maret 2023 kemarin. Dengan tutupnya siaran ini, penjual STB mulai kebanjiran orderan.
Bahkan, sehari puluhan STB terjual sehingga penjual meraup omzet hingga jutaan rupiah.
Namun begitu, masyarakat yang masih awam akan teknologi justru belum sangat paham dengan penggunaan alat TV Digital ini.
Ia berharap pemerintah bisa lebih mensosialisasikan program ini agar masyarakat bisa paham dalam penggunaannya.
Mereka yang masih bingung lebih banyak masyarakat pedesaan dan usianya 50-an ke atas.
Menurut pantauan, selain dijual di toko elektronik, sejumlah pedagang musiman juga nampak mengadu nasibnya di wilayah Jembrana.
Salah satunya ada di wilayah Kelurayan Banjar Tengah, Kecamatan Negara atau di selatan Lapangan Alun-Alun setempat.
"Sudah beli dari Minggu lalu (STB), tapi awalnya tidak ngerti cara menggunakannya," kata salah satu warga di Kecamatan Jembrana, Minggu 2 April 2023.
Dia melanjutkan, alat yang digunakan untuk menikmati siaran digital ini cukup rumit, terutama untuk lansia seperti dirinya.
Sehingga, ia harus meminta bantuan terhadap kerabat yang lebih muda atau paham teknologi untuk membantu pemasangannya.
"Kami harap pemerintah berika sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar tidak kebingunan nantinya. Terutama seperti saya yang tidak paham tentang teknologi," harapnya.
Namun begitu, kata dia, STB ini berfungsi dengan baik. Meskipun penggunaannya yang agar ribet, tapi kualitas gambarnya sudah sangat bagus.
"Gambarnya jernih, tapi harus pakai dua remote. Satu remote tv dan satu remote STB," tandasnya.
Terpisah, pedagang STB musiman, Wawan mengatakan dirinya sudah menjual STB sejak beberapa waktu lalu di Bali.
Sebab, dirinya mendapat informasi dari siaran televisi bahwa TV Analog di wilayah Bali bakal resmi dimatikan dan dialihkan untuk menikmati TV Digital.
"Jadinya bulan lalu (Maret) sudah disini, dan sekarang di Jembrana. Kita pindah-pindah jualannya karena melihat kondisi," katanya.
Dia menyebutkan, ada berbagai macam merk STB yang ia jual dan harganya bervariasi. Harga dimulai dari Rp250 rihu hingga Rp350 ribu.
Dan sejak tv analog dimatikan, penjualan meningkat drastis. Hingga 25 STB sehari.
Dia mengungkapkan, ada banyak kelebihan yang dinikmati masyarakat jika sudah menggunakan STB.
Diantaranya seperti jumlah chanel siaran hingga kualitas gambar. Namun, kualitas gambar ditentukan oleh antena yang digunakan.
"Yang membeli tergantung keinginan mereka. Kalau mau merk lebih bagus, harganya lebih tinggi. Tapi lebih banyak mencari yang standar," ungkapnya.
Tentunya, kondisi ini menjadi berkah tersendiri. Sebab, diprediksi peningkatan penjualan bakal terus terjadi dalam beberapa pekan kedepan.
Dan jika di wilayah Jembrana sudah mulai sepi, dirinya akan beralih ke daerah lainnya.
"Jika sudah sepi di sini, saya pindah lagi ke daerah lainnya," tandas pria asal Semarang ini.
Sementara itu, Kadis Kominfo Jembrana, I Ketut Eko Susilo Artha Pramana masih belum bisa dikonfirmasi terkait penyaluran STB untuk KK Miskin di Jembrana.
Beberapa kali dihubungi, pejabat eselon II ini masih belum berhasil dikonfirmasi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.