Berita Denpasar

Pertahankan Wujud Klasik Pelinggih, Jro Mangku Ingin Masyarakat Lebih Paham Pura Luhur Andakasa

Pertahankan Wujud Klasik Pelinggih, Jro Mangku Ingin Masyarakat Lebih Paham Pura Luhur Andakasa

|
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali
Pura Luhur Andakasa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pura Andakasa adalah Pura Sad Khayangan yang dinaungi oleh dua desa yaitu Desa Angantiga dan Desa Gegelang

Namun secara geografi, pura ini berada di Desa Gegelang, Kecamatan Manggis dan cukup menanjak. 

Pujawali Pura Andakasa jatuh pada Anggara Kasih Medangsia yang dimulai dari pelaksanaan Ngias hingga menghaturkan Parahyangan. 

Dalam acara tersebut para teruna dari dua desa yang memundut sesuunan akan menggunakan pakaian berwarna merah sesuai dengan warna Dewa Brahma. 

Penyineban atau penutupan acara Pujawali ini dilaksanakan dua kali yaitu di Tumpek Landep dan Sugihan Jawa. 

Jro Mangku Wayan selaku pengempon pura mengatakan pura ini juga ditempati oleh para pengiring dari Dewa Brahma. 

Dahulu orang sekitar pura menyebut Pura Andakasa dengan Pura Kauh karena dari posisinya yang berada di timur. 

Tetapi, jika dilihat kembali, posisi pura saat ini susah sesuai dengan dewa Brahma yaitu di selatan karena ini jalur pura pada area kelod Kauh. 

Pura ini memiliki jumlah total kurang lebih 13 Pelinggih yang sangat unik karena keklasikannya. 

Baca juga: Warung Bakso Dwi Rasa Di Jalan Waturenggong, Denpasar Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp50 Juta


“Pura ini memiliki keunikan yaitu pelinggih klasik atau pelinggih lama, seperti yang berada di belakang, yaitu tempat Bhatara Lingsir di batununggul,” ujar Jro Mangku Wayan sambil menunjuk ke salah satu Pelinggih. 

Wewidangannya sudah dimulai dari Manik Geni, Madya, Tirta Mas, dan Pasar Agung. 

Untuk Beji di Bhatara yang beristana di Pura Andakasa sendiri ada dua diantaranya di Klungkung yaitu Pura Tirta Pingit dan Karangasem yaitu Tirta Mas. 

Jro Mangku Wayan menjelaskan di pura ini semua masyarakat bisa memanjatkan doa untuk permohonan dalam hidupnya seperti kesehatan, kelancaran rejeki kepada Dewa Brahma sebagai pencipta. 

Tidak hanya orang Bali, banyak juga orang luar Bali yang bertandang untuk melakukan persembahyangan. 

Mereka biasanya berasal dari Indonesia bahkan ada juga yang berasal dari luar negeri. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved