Pura Kahyangan Jagat di Bali
Pura Besakih, Atensi Kerajaan Bali Kuno hingga Pemerintah Modern, Turunnya Wahyu di Gunung Raung
Sejarah Pura Besakih Bali, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kawasan suci Pura Besakih.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sehingga Mpu Kuturan distanakan di Pura Penijaoan. Sementara Mpu Baradah mendirikan Pura Merajan Kangin.
"Beliau distanakan di Pura Merajan Kangin karena berjasa menata Besakih. Di samping Padma Tiga, juga ada pelinggih pemujaan Mpu Baradah," jelasnya.
Karya Agung Eka Dasa Rudra yang digelar 100 tahun sekali terakhir dilaksanakan pada tahun 1963.
Ketika itu bertepatan dengan erupsi hebat Gunung Agung.
"Beruntung ketika itu dampaknya di Pura Besakih tidak terlalu besar. Saat itu jalur laharnya ke arah timur Gunung Agung. Namun di Pura Besakih, saat itu diterjang hujan pasir dan batu," jelasnya.
"Sangat kami kagumi juga sifat-sifat keiklasan dari para tetua, walau saat itu hujan batu, kabut belerang, tetap mengastiti kepada Ida Bhatara yang diyakini berstana di Giri Tohlangkir (Gunung Agung)," sambung Gusti Mangku Jana. (mit)

Penataan Habiskan Rp 911 Miliar
Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kawasan suci Pura Besakih.
Saat ini telah dilakukan penataan kawasan Besakih yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 911 miliar.
Anggaran tersebut bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Bali. Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan, berkat restu Ida Bhatara Lingsir di Pura Agung Besakih, telah dibangun fasilitas pelindungan kawasan suci Pura Agung Besakih,
Proyek mencakup restorasi dan pengembangan Pura Titi Gonggang, restorasi dan pengembangan Pura Manik Mas.
Restorasi dan pengembangan Pura Melanting Manik Mas, restorasi dan pengembangan bangunan Pelinggih Tulak Tanggul, dan bangunan Patung Padma Bhuwana di Bencingah.
Termasuk membangun tempat parkir yang representatif, fasilitas los dan kios untuk UMKM.
Ada juga fasilitas pendukung terdiri dari wantilan atau pasandekan 1 unit di Area Bencingah, 2 unit di Area Manik Mas, dan 1 unit di Area Parkir Kedungdung.
Bale Gong 2 unit di Area Bencingah. Bangunan Wiyata Graha berkapasitas 215 tempat duduk untuk menayangkan video dokumenter tentang Pura Agung Besakih.
Ada ruang ganti pakaian untuk pamedek dan pengunjung, serta ruang laktasi atau ruang menyusui di Area Manik Mas. (mit)

Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.