Berita Buleleng

Sajikan Makanan Secara Terbuka, Pedagang Takjil Ditegur Tim Pengawas Pangan Buleleng

Atas temuan itu, pihaknya hanya memberikan edukasi dan mengimbau kepada para pedagang untuk menggunakan penutup makanan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali
Petugas Loka POM Buleleng saat menguji kandungan beberapa takjil yang dijual oleh pedagang di Jalan Jeruk, Rabu (5/4) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tim Pengawas Pangan Buleleng menggelar sidak takjil di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Kajanan, Kabupaten Buleleng, pada Rabu (5/4/2023).

Dari sidak tersebut, petugas menemukan masih ada beberapa pedagang yang kurang menjaga kebersihan atau higienis sanitasi.

Dari pantauan di lokasi, petugas yang terdiri dari Loka POM Buleleng, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Perdagangan membeli beberapa sampel makanan yang dijual oleh para pedagang.

Seperti kue, es dan lauk-pauk. Selanjutnya sampel makanan diuji di mobil laboratorium keliling milik Loka POM Buleleng.

Tim Pengawas Pangan Buleleng menggelar sidak takjil di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Kajanan, Kabupaten Buleleng, pada Rabu (5/4/2023).

Dari sidak tersebut, petugas menemukan masih ada beberapa pedagang yang kurang menjaga kebersihan atau higienis sanitasi.

Dari pantauan di lokasi, petugas yang terdiri dari Loka POM Buleleng, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Perdagangan membeli beberapa sampel makanan yang dijual oleh para pedagang.

Seperti kue, es dan lauk-pauk. Selanjutnya sampel makanan diuji di mobil laboratorium keliling milik Loka POM Buleleng.
Tim Pengawas Pangan Buleleng menggelar sidak takjil di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Kajanan, Kabupaten Buleleng, pada Rabu (5/4/2023). Dari sidak tersebut, petugas menemukan masih ada beberapa pedagang yang kurang menjaga kebersihan atau higienis sanitasi. Dari pantauan di lokasi, petugas yang terdiri dari Loka POM Buleleng, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Perdagangan membeli beberapa sampel makanan yang dijual oleh para pedagang. Seperti kue, es dan lauk-pauk. Selanjutnya sampel makanan diuji di mobil laboratorium keliling milik Loka POM Buleleng. (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

Kepala Loka POM Buleleng, Rai Gunawan mengatakan, sampel makanan itu menjalani empat parameter uji.

Diantaranya uji formalin, boraks Rhodamin B, dan pewarna kuning metanil yellow.

Dari hasil uji itu, tidak ditemukan sampel makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Namun petugas harus melakukan pembinaan, kepada para pedagang untuk menjaga higienis sanitasi.

Pasalnya, masih banyak pedagang yang menjual makanannya secara terbuka.

Atas temuan itu, pihaknya hanya memberikan edukasi dan mengimbau kepada para pedagang untuk menggunakan penutup makanan.

"Masih banyak para penjual yang tidak menutup makanannya. Sehingga dari segi higienitasnya kurang baik. Debu bisa masuk. binatang juga bisa hinggap di makanan tersebut," jelasnya.

Pemantauan takjil ini kata Rai memang rutin dilakukan setiap memasuki hari puasa.

Selama melakukan pemantauan, takjil yang dijual rata-rata memenuhi syarat, atau tidak ditemukan adanya bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

"Formalin maupun boraks jarang kami temukan. Boraks itu biasanya ada di dalam kandungan kerupuk. Kalau pewarna masih ada indikasi," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved