Wisatawan Antusias Saksikan Melasti Krama Adat Blahbatuh Tua di Pantai Saba-Pering

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sudah menjado tradisi turun menurun, jika krama Desa Adat Blahbatuh Tua, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar menggelar upacara melasti atau membersihkan benda suci di pantai, dilakukam usai Hari Raya Nyepi.

Dimana melasti ini telah berlangsung, Rabu 5 April 2023 pagi di Pantai Saba-Pering. 

Ribuan masyarakat dari banjar-banjar di Blahbatuh Tua pun berjalan kaki dari pusat kecamatan.

Ada yang mengarak benda-benda sakral pura, diiringi alunan gamelan.

Suasana pagi yang cerah itu, membuat wisatawan yang tengah bersantai di Pantai Saba pun antusias menyaksikan upacara ini.

Banyak dari mereka yang mengabdikan momen ini lewat kamera, terlebih lagi saat itu Gunung Agung sedang tidak diselimuti awan, sehingga menambah keindagan prosesi di pesisir Pantai Saba itu. 

Jenny seorang wisatawan asal Jakarta itu mengatakan, ia sangat antusias pada prosesi ini.

Sebab saat melasti sebelum Nyepi kemarin, ia tidak sempat mengikuti.

Ia pun mengaku bersyukur bisa menyaksika momen ini.

Baca juga: Transaksi Miliaran Rupiah Terjadi Dalam Pamnas Bonsai PPBI Gianyar 2023

"Bali merupakan surganya photografer, setiap moment upacara sangat unik," ujar perempuan yang berprofesi sebagai fotografer itu.

Menurutnya melasti yang dilaksanakan warga di sini sangat menarik. Sebab ribuan warga datang dalam satu tempat di waktu yang bersamaan.

Apa lagi saat pagi hari, Gunung Agung terlihat jelas dari pesisir berkombinasi dengan cahaya matahari pagi.

"Dari jam setengah enam saya sudah di sini, semua datang membawa gamelan, berjejer sepanjang bibir pantai. Semua moment jadi menarik untuk diabadikan," ujarnya.

Di sisi lain, aparat kepolisian pun memberikan atensi terhadap upacara ini.

Kapolsek Blahbatuh, Kompil I Made Tama mengatakan, dalam mengatur arus lalu lintas, ada sebanyak 84 personil yang diturunkan, baik dari polsek maupun polres.