Berita Denpasar
Kegigihan Anggota TNI Kodam IX/Udayana Rajin Bantu Siswa SD Seberangi Sungai Untuk ke Capai Sekolah
Kegigihan Anggota TNI Kodam IX/Udayana Rajin Bantu Siswa SD Seberangi Sungai Untuk ke Capai Sekolah
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, NTT - Perjuangan Siswa SD Inpres Bou Nusa Tenggara Timur, lebih berat dari anak-anak seusianya dalam menuntut ilmu di sekolah.
Untuk mencapai gedung sekolah, mereka harus menyeberangi sungai.
Beruntung ada sosok seorang Anggota TNI Jajaran Kodam IX/Udayana, Serka Bertholomeus Berek, yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 1624-01/Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Dalam pengabdian sebagai prajurit TNI yang manunggal dengan rakyat, apa yang dilakukan Bertholomeus patut dicungi jempol.
Demi anak-anak bisa sekolah, ia getol membantu untuk menyeberangkan para Siswa SD tersebut setiap harinya.
SD Inpres Bou yang memiliki siswa sebanyak 40 orang tersebut berada di pelosok ujung timur Pulau Flores, tepatnya di Dusun Tanah Belen, Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur.
Serka Bertholomeus dengan setia membantu menyeberangi belasan anak-anak yang rumahnya berada di seberang Sungai Waiwulo.
Saat dikonfirmasi, Serka Bartholomeus, putra asli Timor ini mengurai kisahnya.
Diceritakannya, kalau saat cuaca sedang buruk, muncul rasa tanggung jawab dan kepeduliannya untuk generasi bangsa ini saat pergi dan pulang sekolah walau bahaya sewaktu-waktu mengintainya.
"Jadi saya turun langsung membantu belasan siswa ini untuk menyeberangi Sungai Waiwulo yang ketinggian air dan arusnya lumayan deras," kata Serka Bertholomeus melalui sambungan telepon, pada Kamis 6 April 2033
Menurutnya, para siswa-siswi dari seberang sungai yang ingin bersekolah, setiap harinya memang harus menyeberangi sungai, karena jalan satu-satunya yang dekat harus menyeberangi sungai itu untuk bisa sampai di sekolah.
Memang ada jalan dari Dusun 01 Turubean menuju Dusun 04 Tanahbelen, Desa Lamatutu.
Jalan ini merupakan sebagian jalan yang dibuka oleh Kodim 1624/Flotim saat TMMD 2012.
Namun jarak tempuh untuk sampai sekolah bisa tiga sampai empat kilometer.
Sehungga anak-anak terpaksa menyeberang melewati sungai ini untuk menangkas jarak dan waktu ke sekolah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.