Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Update Kasus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Mbah Slamet Akui 2 Korban Baru Asal Lampung
Kepolisian berhasil mengungkap identitas 2 korban kasus pembunuhan berantai dukun pengganda uang Banjarnegara, Mbah Slamet
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepolisian berhasil mengungkap identitas 2 korban kasus pembunuhan berantai dukun pengganda uang Banjarnegara, Mbah Slamet.
Dukun pengganda uang Banjarnegara, Slamet Tohari mengakui 2 korban yang diperlihatkan oleh salah satu kerabat korban menjadi saksi bisu kebenaran identitas korban.
Setelah diselidiki, pasangan suami istri asal Lampung, Suheri dan Riana diduga menjadi salah satu korban dalam kasus pembunuhan berantai oleh Slamet Tohari.
Salah satu kerabat dari korban, Panut mengatakan, dugaan Suheri dan Riana jadi korban Slamet, berawal dari foto yang sempat diunggah Suheri di media sosial.
Di foto itu, tampak Suheri sedang membangun sebuah rumah yang mirip dengan rumah Mbah Slamet, yang beredar di media.
Baca juga: Inilah Jurus yang Digunakan Mbah Slamet Si Dukun Palsu: Tawarkan Hidup Makmur Tanpa Kerja Keras
Untuk memastikan hal itu, keluarga kemudian menghubungi kerabat yang ada di Banjarnegara. Kerabat keluarga lalu menghubungi rekannya yang berdinas di Polda Jawa Tengah.
"Kebetulan pas ditelepon, kenalan keponakan itu lagi di samping pelaku. Kami lalu kirim foto Suheri dan Riana," kata Panut, saat ditemui di Lampung, Rabu (5/4/2023) malam.
Kenalan kerabat keluarga itu menunjukkan foto Suheri dan Riana ke Mbah Slamet.
Pelaku ternyata mengenal dan mengakui Suheri dan Riana sebagai korbannya.
"Ditunjukin fotonya ke pelaku. Kata pelaku, 'iya, ini korban saya juga, tapi udah lama'," kata Panut.
Panut mengatakan, kontak terakhir dengan Suheri terjadi pada 8 September 2021 saat pasutri itu pamit bekerja ke Pulau Jawa.
"Kerja bangunan katanya. Memang benar kerja bangunan, sempat posting lagi kerja bangunan itu, masak-masak di rumah itu," kata Panut.
Dia menyadari Suheri ternyata ikut membangun rumah Slamet setelah melihat tayangan berita di televisi.
Baca juga: Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Hilang sejak 2021
"Rupanya rumah pelaku yang dibangun mereka itu," kata Panut.
Sementara, Kapolres Pesawaran, Lampung, AKBP Pratomo Widodo, juga menduga Suheri dan Riana merupakan salah satu korban Mbah Slamet.
Sebelumnya, polisi mengungkap identitas pasangan lainnya asal Lampung yang juga jadi korban Slamet, yaitu Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41).
"Dua pasutri ini bersahabat. Jadi mereka ini saling memberi tahu lalu berangkat (ke Jawa Tengah," kata Pratomo, saat menyambangi rumah korban Irsad, Rabu (5/4/2023) sore.

Baca juga: Sosok Mbah Slamet, Dukun yang Mengaku Mampu Gandakan Uang hingga Rp5 Miliar, Habisi 12 Korban
Total Ada 12 Korban Pembunuhan
Dilansir dari Tribun Jabar, Iqbal Alqudusy membenarkan adanya penemuan 2 korban dari tindakan keji Slamet Tohari tersebut sehingga jumlah korban mencapai 12 orang.
"Iya, total ada 12 jenazah ditemukan," kata Kabibhumas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy pada Selasa 4 April 2023 lalu.
Menurutnya, jasad tersebut sudah terpendam selama sekira enam bulan.
Hanya saja, polisi masih bekerja menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Ada yang tinggal tengkorak saja," paparnya.
Belasan jasad tersebut merupakan korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Slamet Tohari (45).
Kasus ini terungkap usai polisi menemukan jasad PO (53) terpendam di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Minggu 2 April 2023.
PO sempat memberi pesan kepada sang anak untuk melapor ke aparat kepolisian jika dirinya tak kunjung kembali dari rumah tersangka.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kembali menemukan sembilan jasad di ladang milik tersangka , Senin 2 April 2023.
Ditambah dengan korban PO berarti ada 10 jasad.
Petugas kembali menemukan dua jasad lagi hari ini, sehingga total ada 12 jasad.
Diberitakan sebelumnya, Polres Banjarnegara menangkap Slamet Tohari alias mbah Slamet (45) dan asistennya BS (32) warga Comal, Pemalang.
Keduanya merupakan komplotan penipu dengan modus penggandaan uang.
Slamet dan BS membunuh korbannya dengan racun.
Saat ini keduanya telah ditahan.
Kabidumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng akan mengidentifikasi mayat tersebut malam ini.
"10 jenazah masih penyelidikan, malam ini akan diidentifikasi tim DVI Polda Jateng," katanya melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (3/4/2023) malam.
Iqbal meminta terhadap keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya silahkan laporan ke Polres Banjarnegara.
Dapat pula mendatangi kantor kepolisian terdekat.
"Nanti akan dibantu untuk proses identifikasi," bebernya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Iya, Ini Korban Saya, tapi Sudah Lama
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.