Berita Bali
Promosikan Bali dan Labuan Bajo Untuk Pasar Tiongkok, Kemenparekraf Gandeng DouYin
Kemenparekraf kolaborasi dengan DouYin untuk promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya Bali dan Labuan Bajo.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
Terdapat lebih dari 2 juta kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia dalam 3 tahun berturut-turut dari tahun 2017, 2018, dan 2019.
Wisatawan Tiongkok juga merupakan pembelanja luar negeri terbesar sebelum pandemi COVID-19.
Data menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal (length of stay) wisatawan Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 hingga 10,71 hari, dengan rata-rata pengeluaran per kedatangan (Average Spending Per Arrival) mencapai 1.100 dolar AS hingga 1.386,55 dolar AS.
"Semua peserta diharapkan untuk berbagi pengalaman mereka selama perjalanan dan dapat meyakinkan masyarakat di Tiongkok melalui cerita, video, dan foto mereka. Bahwa Wonderful Indonesia layak untuk dikunjungi dan lebih dari siap, dengan keramahan khas kami, untuk menyambut kembali turis Tiongkok," ujar Menparekraf Sandiaga.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menekankan pentingnya konektivitas untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Tanah Air.
Saat ini tercatat total 12 rute penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok (Beijing, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing) ke Jakarta dan Bali, dengan total 41 frekuensi penerbangan yang dioperasikan oleh 8 maskapai dari Tiongkok ke Indonesia.
Total kapasitas kursi mencapai 8.209 kursi per pekan.
“Penerbangan Langsung yang lebih banyak akan memudahkan kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia, oleh karena itu kami bekerja sama dengan mitra maskapai asing seperti Xiamen Air dan sangat mendorong maskapai nasional kami juga untuk membuka kembali rute dan memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi," ucap Ayu Marthini.
Deputi Ayu Marthini juga berharap pada fase selanjutnya wisatawan Tiongkok tidak hanya berkunjung ke Bali.
“Melalui kampanye 'Bali Add-on', kami juga mengajak seluruh wisatawan untuk menambah destinasi lain pada kunjungan berikutnya, seperti Labuan Bajo, Mandalika Lombok, atau Borobudur yang letaknya tidak terlalu jauh dari Bali. Ini sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Jokowi untuk mempromosikan 5 destinasi Super Prioritas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 - Kawasan Asia Pasifik, Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno, menjelaskan, untuk mencapai target 255.300 kunjungan wisatawan Tiongkok tahun ini dan menjaga Wonderful Indonesia tetap menjadi top of mind wisatawan Tiongkok, pendekatan kolaboratif harus dilakukan oleh sektor publik dan swasta pemangku kepentingan pariwisata.
Oleh karena itu, Kemenparekraf tidak hanya berkolaborasi dengan DouYin, tetapi juga dengan berbagai mitra.
Yaitu The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Bali the Luxury Collection, AYANA Komodo Waecicu Beach, Probali Tours, Xiamen Air, Sea Safari Cruises, Desa Potato Head, dan Atlas Beach Fest Bali, untuk menyelenggarakan program ini.
“Mitra kami sangat mendukung kegiatan famtrip ini karena mereka percaya ini dapat menjadi upaya kolaborasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan untuk memilih destinasi Wonderful Indonesia sebagai tujuan wisata mereka,” ucap Wisnu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.