Berita Karangasem
Tiga Pelinggih di Perangsari Rusak Tertimpa Pohon, Baru Diketahui Setelah Ada Warga Melintas
Tiga palinggih di Banjar Dinas Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Selat, Karangasem rusak setelah tertimpa pohon tumbang jenis kenyuhnyuh.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Tiga palinggih di Banjar Dinas Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Selat, Karangasem rusak setelah tertimpa pohon tumbang jenis kenyuhnyuh, Jumat (7/4/2023) pagi.
Palinggih yang rusak parah adalaah Pelinggih Sangar Agung, Gedongsari, dan Ngerurah.
Menurut informasi di lapangan, tidak ada warga yang melihat kejadian, mengingat pelinggih berada di bebukitan.
Baca juga: Permintaan STB di Kabupaten Karangasem Bali Meningkat Pasca Siaran TV Analog Ditutup
Kejadiannya baru diketahui oleh warga yang melintas.
Kondisi pelinggih rusak parah, bagian atas pelinggih patah, dan di beberapa titik mengalami keretakan
Perbekel Duda Utara, Wayan Suarman, mengaku, pohon tumbang terjadi pada pagi hari.
Kondisi sekitar lokasi sepi saat kejadian. Diperkirakan pohon tumbang karena diguyur hujan sertai angin kencang, sehingga kondisi tanah menjadi labil.
"Tidak ada korban jiwa serta luka. Hanya kerugian materiil,"ungkap Suarman.
Baca juga: Realisasi PHR di Karangasem Baru Capai 40 Persen, Simak Alasannya
"Jumlah pengempon Pura Taman Sari 12 orang. Pengemponnya Jro Mangku Budiarta. Pelinggih yang rusak adalah Padma Sari, Pengelurah, dan Gedong Sari. Kerugiannya diperkirakan sekitar 17 juta. Sudah ditindaklanjuti BPBD Karangasem," jelasnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Putu Eka Putra Tirtana, membenarkan panjang pohon sekitar 25 meter, dan diameter 30 centimeter.
Pohon ini tumbang tiba - tiba dan menimpa pelinggih di Pura Taman Sari.
Petugas BPBD Karangasem segera melakukan penanganan pohon tersebut dan penanganan sudah selesai.
"Yang melakukan penanganan dan pembersihan di area Pura BPBD, Polsek Selat, Babinsa, Babinkamtibmas, Kawil dan masyarakat. Penangganannya dari pukul 11.30 sampai 12.45 wita,"imbuh Eka, mantan pejabat di Humas Pemkab.
Pihaknya meminta masyarakat Karangasem agar selalu waspada terhadap pohon tumbang dan tanah longsor.
Menjauhi pohon besar yang sudah tua serta rapuh.
Mengingat cuaca di Kabupaten Karangasem sejak beberapa hari terakhir cukup ekstrem, terutama saat hujan.
Warga harus mengenali lingkungan.
"Kita imbau warga untuk tetap berhati - hati dan waspada di saat cuaca ekstrem. Dilarang mendekati daerah tebing yang potensi terjadi longsor serta dekat pepohonan. Tujuannya mngantisipasi hal yang tak diinginkan. Seperti tertimpa tebing dan pohon tumbang," imbau Eka.
Ia menambahkan, bencana alam di Karangasem mengalami peningkatan pada triwulan I Tahun.
Pada 2023, kasus bencana alam sudah mncapai 372 kasus yang tersebar di delapan kecamatan.
Terbanyak adalah Kecamatan Bebandem, Kubu, Abang, Manggis, Karangasem, Rendang, Selat, serta yang erakhir Kec. Sidemen.
Bencana alam di Karangasem didominasi pohon tumbang yang mencapai 221 kasus, disusul dengan tanah longsor sebanyak 72 kasus, kebakaran sebanyak 14 kasus, serta sisanya yakni banjir, gelombang tinggi, angin kencang, COVID, dan hujan intensitas tinggi. Tak ada korban maupun luka akibat bencana.
Bencana alam disebabkan beberapa faktor.
Satu di antaranya cuaca yang ekstrem beberapa bulan terakhir.
Angin kencang serta hujan deras dengan instensitas lama berimbas pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, gelombang tinggi, abrasi. Kelalaian maanusia jadi pemicu terjadinya terjadi kebakaran.
Jumlah warga yang terdampak akibat bencana alam sebanyak 107 kepala keluarga (KK) dan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 29 orang.
Kerugian akibat bencana yang melanda Karangasem diperkirakan sudah mencapai 3.1 milliar. Meliputi kerusakan rumah penduduk, pertanian, tempat ibadah pribadi dan kelompok.
"Estimasi kerugian paling banyak di Kecamatan Karangasem sebanyak 1.1 milliar lebih. Disusul Kec. Kubu sekitar 477 juta, Kecamatan Abang 444 juta, Kecamatan Bebandem sebanyak 428 juta, dan Kecamatan Manggis sekitar 283 juta. Sisanya yakni Rendang, dan Sidemen," tambah Eka Tirtana. (*)
Berita lainnya di Berita Karangasem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.