Berita Buleleng
25 Kelompok Masyarakat Buleleng Dapat Bantuan Mesin Perahu hingga Budidaya Ikan Air Tawar
Sebanyak 25 kelompok masyarakat mendapatkan bantuan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,7 Miliar
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Sebanyak 25 kelompok masyarakat mendapatkan bantuan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,7 Miliar.
Dana itu dialokasikan untuk mesin tempel perahu hingga pembudidayaan ikan air tawar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, I Gede Putra Aryana pada Jumat (14/4) mengatakan, Buleleng menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang mendapatkan DAK dari pusat.
Baca juga: Seorang Pria Dibekuk Usai Menjambret di Mandung Tabanan, Kabur Ke Rumah Istri Kedua di Buleleng
Pihaknya pun akan segera menyalurkan bantuan tersebut melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
Bantuan akan diberikan kepada 14 Kelompok Usaha Bersama (KUB), serta 11 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).
Sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang diusulkan oleh kelompok tersebut, khusus untuk 14 KUB akan diberikan mesin tempel perahu, dengan kapasitas mesin yang berbeda-beda.
Baca juga: Gubernur Bali Bersama Kepala Kejati Bali Gelar Baksos Untuk Negeri ke Bangli, Karangasem & Buleleng
Sementara 11 Pokdakan diberikan bantuan bibit ikan berupa lele, nila dan karper hingga infrastruktur panen seperti kolam dan pakan ikan.
"Masing-masing KUB nilai yang diterima berbeda-beda sesuai dengan kapasitas mesinnya, kisaran Rp25 juta hingga Rp 49 juta. Sedangkan Pokdakan dapat bantuan masing-masing senilai Rp45 juta hingga Rp116 juta," jelasnya.
Baca juga: Loka POM Buleleng Soroti Makanan Tanpa Penutup, 25 Sampel Makanan Minuman Aman Dikonsumsi
Bantuan tersebut akan diberikan dalam waktu dekat. Aryana pun berharap kelompok-kelompok yang mendapatkan bantuan ini bisa lebih mandiri dalam memberdayakan masing-masing anggota kelompoknya.
Pihaknya pun akan menurunkan tim melakukan pengawasan, agar bantuan yang diberikan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
"Bantuan ini modal awal untuk mereka, sehingga diharapkan mereka bisa mandiri kedepannya. Kami harap terus berkelanjutan, tidak berhenti sampai satu periode panen."
"Bantuan juga harus dimonitor oleh masing-masing Perbekel, jangan sampai mangkrak setelah panen," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Buleleng

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.