Berita Tabanan
Kasus DBD di Tabanan Meningkat Drastis, Satu Pasien Umur 7 Tahun Meninggal
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tabanan meningkat pada tahun 2023, dibanding tri wulan pertama pada 2022 lalu, tahun ini capai 181 kasus
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tabanan meningkat pada tahun 2023, dibanding tri wulan pertama pada 2022 lalu.
Pada 2022 lalu, tercatat hanya 14 kasus selama tiga bulan tri wulan pertama.
Sedangkan di tri wulan pertama tahun 2023 ini, mencapai 181 kasus.
Peningkatan kasus DBD cukup signifikan pada tri wulan pertama 2023 ini. Bahkan, pada tri wulan pertama di 2023 ini, satu pasien berusia tujuh tahun meninggal dunia.
Baca juga: Sudah Ada 229 Warga Terjangkit, Dinkes Gianyar Kini Gencarkan Aktivitas Cegah DBD
Data yang dihimpun, bahwa untuk tri wulan pertama atau di Januari 2022 ada sebanyak 13 kasus kemudian di Februari 2022 ada 1 kasus.
Selanjutnya pada Maret 2022 nihil kasus.
Kemudian untuk di tri wulan pertama 2023 ada sebanyak 181 kasus yang terdiri dari Januari 2023 ada sebanyak 79 kasus, Februari 46 kasus dan Maret 2023 ada 56 kasus. Sedangkan untuk pasien yang meninggal ini tercatat kasus di bulan Maret.
Baca juga: PSN Sasar Rumah Warga di Denpasar, Ditemukan Jentik Nyamuk Penyebab DBD di Beberapa Rumah
Dan pasien yang terserang DBD dominan pada usia 15-44 tahun, kemudian menyusul pada usia 5-14 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana mengatakan, bahwa memang ada peningkatan dibanding tahun lalu.
Namun antara Januari ke Februari ada penurunan kasus. Selanjutnya pada periode Maret meningkat kembali kasus DBD di Tabanan.
“Kasus DBD ada banyak faktor. Salah satunya soal cuaca yang tidak menentu itu. Kadang seharian panas kemudian bisa turun hujan,” ucapnya Minggu 16 April 2023.
Baca juga: Tangani Kasus DBD Dengan Metode Wolbachia, Badung Masih Tunggu Instruksi Kemenkes
Nariana menjelaskan, bahwa untuk pasien umur tujuh tahun itu meninggal ketika sudah maksimal mendapat perawatan di RSUD Tabanan, pasien meninggal pada Maret lalu.
Untuk kasus kematian, tercatat di 2023 ini ada satu kasus dan pada tahun lalu nihil kasus kematian. Maka dari itu yang perlu dilakukan masyarakat ialah meningkatkan PSN (pembersihan sarang nyamuk).
“Harus dilakukan secara rutin dengan cara 3M plus (menguras, menutup, dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis),” tegasnya.
Baca juga: Pasien DBD di RSUD Karangasem Didominasi Anak-anak, Simak Tips Pencegahan Berikut Ini
Nariana menambahkan, bahwa DBD itu seharusnya memang tidak hanya mengandalkan fogging.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.