Berita Karangasem

2 Pasien DBD Kabupaten Karangasem Meninggal Dunia, Simak Penjelasannya!

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karangasem, gelar skrining dan cek darah di Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (17/4).

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Ilustrasi nyamuk - Untuk diketahui, dua pasien positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem dinyatakan meninggal dunia. Adalah UM (11) meninggal dunia, Sabtu (15/4) dini hari, sedangkan AP (14) meninggal dunia 4 hari sebelum bulan puasa. Keduanya berasal dari Br. Ujung Pesisi, Tumbu, Kec. Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karangasem, gelar skrining dan cek darah di Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (17/4/2023) pagi hari.

Kegiatan ini dilakukan setelah ditemukannya dua bocah meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah.

Kepala Dusun Ujung Pesisi, Yatimin, mengungkapkan, warga yang ikut cek darah sekitar 20 orang lebih.

Terutama yang memiliki gejala demam.

Mengingat kasus DBD di Banjar Ujung Pesisi tinggi, hingga memakan korban.

"Masyarakat antusias dengan kegiatan dilakukan Dinas Kesehatan,"ungkap Yatimin.

Baca juga: Saat Diamankan Petugas, Dua Bule Rusia Ini Masih Dalam Keadaan Teler dan Ditemani Dua Perempuan

Baca juga: Misteri Perusakan Fondasi 13 Palinggih Pura, Pangempon Laporkan Kasus ke Polres Buleleng

Baca juga: Dispar Targetkan Kunjungan Wisatawan 2 Kali Lipat, Festival Semarapura, Ruang Berbudaya dan UMKM

Ilustrasi nyamuk - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karangasem, gelar skrining dan cek darah di Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (17/4/2023) pagi hari.

Kegiatan ini dilakukan setelah ditemukannya dua bocah meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah.

Kepala Dusun Ujung Pesisi, Yatimin, mengungkapkan, warga yang ikut cek darah sekitar 20 orang lebih.

Terutama yang memiliki gejala demam.

Mengingat kasus DB di Banjar Ujung Pesisi tinggi, hingga memakan korban.
Ilustrasi nyamuk - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karangasem, gelar skrining dan cek darah di Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (17/4/2023) pagi hari. Kegiatan ini dilakukan setelah ditemukannya dua bocah meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah. Kepala Dusun Ujung Pesisi, Yatimin, mengungkapkan, warga yang ikut cek darah sekitar 20 orang lebih. Terutama yang memiliki gejala demam. Mengingat kasus DB di Banjar Ujung Pesisi tinggi, hingga memakan korban. (Pixabay)

Untuk hasil cek darah belum keluar. Pihaknya berharap tak ada kasus baru.

Selain melakukan skrining dan cek darah, petugas kesehatan gencar melakukan fogging di beberapa titik.

"Memang belum semua titik yang dilakukan fogging. Bertahap dilaksanakan fogging," tambah Yatimin, pria asli Br. Dinas Ujung Pesisi.

"Kegiatan ini bagian dari antisipasi dini. Perangkat desa terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Dari beberapa hari dilakukan foging," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, kegiatan fogging terus digencarkan disekitar Br. Ujung Pesisi.

Petugas juga telah menaburkan serbuk abate, untuk menghilangkan jentik."Kalau ditemukan kasus DBD, petugas langsung melaksanakan fogging,"kata Gusti Pertama.

Dari Januari hingga pertengahan April 2023, kasus DBD di Kab. Karangasem diperkirakan capai 236 kasus. Dua orang meninggal dunia. Untuk tekan jumlah kasus DBD, petugas dari dinkes akan mengaktifkan kembali kelompok kerja (Pokja) DBD di desa. Minimal bisa memberi edekuasi pada masyarakat.

Untuk diketahui, dua pasien positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem dinyatakan meninggal dunia.

Adalah UM (11) meninggal dunia, Sabtu (15/4) dini hari, sedangkan AP (14) meninggal dunia 4 hari sebelum bulan puasa.

Keduanya berasal dari Br. Ujung Pesisi, Tumbu, Kec. Karangasem.

Kedua pasien meninggal dunia di RSUD Karangasem, setelah dapat prawatan medis. Pasien dilarikan ke RS Karangasem saat kondisi sudah kritis.

Pasien sudah meengalami dengue shock syndrome (DDS), sedangkan kondisi badannya dalam keadaan lemas. Dan trombosit pasien sudah sangat menurun drastis.

Menurut pengakuan keluarganya, pasien UM demam mulai, Selasa (11/4). Suhu panasnya tinggi, sertai muntah - muntah.

Yang bersangkutan sempat dibawa ke dokter umum, tapi belum di diagnosa DBD. Bersangkutan hanya diberikan obat penurun panas. Berselang 2 hari, kondisi UM mulai membaik. Panasnya mulai turun.

Jumat (14/4), kondisi UM kembali memburuk. Badan panas dengan suhu tinggi. Yang bersangkutan akhirnya dilarikan ke RSUD Karangasem oleh keluarga.

Sesampainya di RSUD, UM sudah dalam kondisi lemas dan diperiksa dokter. Akhirnya UM dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) karena positive DB. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved