Breaking News

Berita Buleleng

Misteri Perusakan Fondasi 13 Palinggih Pura, Pangempon Laporkan Kasus ke Polres Buleleng

Rediastina mengatakan, pengawasan terhadap pura tersebut memang kurang sebab lokasinya berada di puncak bukit dan jauh dari pemukiman warga.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
Tangkapan layar video sejumlah pelinggih Pura Puncak Cemara Geseng rusak diduga ulah seorang oknum yang mengincar akah pedagingan. 

TRIBUN-BALI.COM - Pangempon Pura Puncak Cemara Geseng akhirnya melaporkan kasus perusakan pelinggih ke Polres Buleleng, Senin (17/4). Dalam peristiwa ini, total ada 13 palinggih yang rusak di bagian fondasi.

Perwakilan warga, Gede Eka Rediastina mengatakan, pelaku diduga mengincar isi pedagingan. Perusakan ini menimbulkan kerugian hingga Rp 300 juta. Para pangempon harus menggelar upacara pembersihan serta memperbaiki palinggih yang rusak.

Rediastina mengatakan, pengawasan terhadap pura tersebut memang kurang sebab lokasinya berada di puncak bukit dan jauh dari pemukiman warga. Bahkan setiap ada odalan, warga harus membawa mesin genset.

Pura tersebut diusung oleh warga dari tiga desa, yakni Desa Sudaji, Silangjana dan Lemukih. "Kejadian ini baru diketahui 25 Maret lalu. Pangempon harus melakukan pecaruan akibat kejadian ini," jelasnya,

"Di lokasi hanya ditemukan sisa-sisa perusakan. Perbaikannya masih dalam tahap pembahasan dengan krama. Kami berharap polisi bisa tuntaskan kasus ini dan bekerja profesional karena ini menyangkut umat beragama," sambung dia.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, polisi telah meminta keterangan pelapor dalam hal ini pengempon pura. Selanjutnya akan dilakukan penyelidikan, melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan bukti-bukti pendukung.

Baca juga: Pengaman Jalur Alternatif Saat Pengalihan Arus Mudik di Gilimanuk, Tugas Khusus Pecalang dan Banser

Baca juga: Langka Serum Bisa Ular Saat Kasus Tinggi, Dirut RSUD Buleleng: Ini Masalah yang Serius!

Baca juga: Dispar Targetkan Kunjungan Wisatawan 2 Kali Lipat, Festival Semarapura, Ruang Berbudaya dan UMKM

Pengempon Pura Puncak Cemara Geseng saat melaporkan kasus perusakan pelinggih ke Mapolres Buleleng, Senin (17/4)
Pengempon Pura Puncak Cemara Geseng saat melaporkan kasus perusakan pelinggih ke Mapolres Buleleng, Senin (17/4) (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

"Lokasi pura memang cukup jauh dari pemukiman warga, tidak ada kamera CCTV. Kami berharap bila ada masyarakat yang mengetahui kejadian itu, agar membantu memberikan keterangan kepada penyidik agar pelaku segera terungkap," katanya.

Sumarjaya menyebut pencurian di areal pura memang sering terjadi. Ia berharap seluruh komponen masyarakat di masing-masing desa bekerja sama menjaga keamanan.

"Pengamanan khusus di areal pura dikembalikan ke komponen masyarakat yang ada di desa masing-masing, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi," tandasnya. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved