Berita Bali

BERITA DUKA! Penyusun Kalender Bali I Gede Marayana Tutup Usia

Berita duka, penyusun kalender Bali, I Gede Marayana tutup usia pada Senin 17 April 2023 sore.

|
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Suasana rumah duka I Gede Marayana, penyusun kalender Bali yang tutup usia dengan diagnosa pneumonia, pada Selasa 18 April 2023. 

Penghargaan diberikan lantaran ia berhasil menciptakan pengalantaka dalam sistem penanggalan Bali, yang digunakan untuk menghitung jatuhnya rahina Purnama-Tilem.

Bahkan pengalantaka ciptaannya itu berhasil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional pada 2019 lalu. 

Diterangkan Mahartini, sang ayah menyusun kalender Bali sejak tahun 1970an atau saat masih berumur 20an tahun.

Kemahirannya itu diperoleh secara autodidak.

Kala itu almarhum sempat menjabat sebagai Kelian Banjar Adat Galiran, ia pun sering dimintai oleh warga untuk membantu mencari hari baik untuk menggelar upacara pernikahan.

"Bapak itu memang paling pintar matermatika, sampai dia bisa menemukan rumus pengalantaka," jelasnya. 

Sebelum tutup usia, Mahartini menyebut sang ayah sempat bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan S3, dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama.

Namun cita-cita tersebut belum sempat tercapai, lantaran pendidikan S3 hanya bisa ditempuh di perguruan tinggi yang ada di Denpasar.

"Bapak maunya nunggu S3 di Stah Mpu Kuturan Singaraja, katanya 2023 baru ada. Semangat belajarnya memang tinggi sekali, melebihi dari anak-anaknya. Katanya mau S3 biar ada tambahan kegiatan," kenang Mahartini. 

Kini sang maestro itu telah berpulang.

Sayangnya, keahliannya dalam menyusun kalender Bali tidak dapat diteruskan oleh anak dan tujuh orang cucunya. 

Rencananya, jenazahnya akan di aben pada Selasa 25 April 2023 mendatang. 

"Belum ada yang bisa melanjutkan keahlian bapak. Anak-anaknya sudah punya kesibukan masing-masing dan tidak ada basic disana (menyusun kalender,red). Dalam menyusun kalender itu, Nyepi untuk 100 tahun yang akan datang sebebarnya bapak sudah tau jatuhnya kapan. Namun ada hal-hal tertentu yang dipertimbangkan lagi seperti gerhana, libur nasional kan tidak bisa dibikin secara manual, harus ada analisanya dan diteliti satu per satu harinya," terangnya. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved