Pemilu 2024

Sandiaga Berpotensi Jadi Magnet Koalisi PDIP dan PPP, Peluang Cawapres Lebih Besar

Sandiaga Berpotensi Jadi Magnet Koalisi PDIP dan PPP, Peluang Cawapres Lebih Besar Ketimbang di KIB dan Koalisi Besar

Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf Sandiaga saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Food Waste Pada Industri Pariwisata - Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Tangani Pengelolaan Sampah Makanan 

JAKARTA, TRIBUN-BALI.COM - Kemunculan Sandiaga Uno dalam bursa Cawapres benar-benar bisa mengubah peta koalisi Parpol menjelang Pilpres.

Pasca keluar dari Gerindra, Sandiaga ada kecenderungan akan bergabung dengan PPP. Selama ini PPP berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN.

Belakangan, Golkar dan PAN getol mendorong terbentuknya koalisi besar bersama Gerindra dan PKB yang sudah berada di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Jika koalisi besar terwujud, kans PPP mengusung Sandiaga sebagai Cawapres akan pupus karena ada sejumlah nama besar seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Sementara Ketum Gerindra Prabowo Subianto digadang-gadang sebagai Capresnya.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Sandiaga Uno justru berpotensi mendorong terhentuknya koalisi baru yang diisi oleh PPP dan PDIP. I

a mengatakan, Sandi bisa saja diusung sebagai Cawapres oleh PPP.

Sementara, PDIP sangat mungkin membutuhkan kekuatan PPP untuk menghadapi Pilpres 2024.

“Kesempatan yang bisa Sandi gunakan adalah memanfaatkan PPP untuk mengajukan proposal koalisi bersama PDIP yang jelas membutuhkan back up kekuatan politik Islam moderat,” ujar Umam, Senin (17/4).

Ia menduga, Sandi akan kesulitan untuk menjadi Cawapres jika berada di bakal koalisi besar. Pasalnya, saat ini koalisi tersebut sedang dijajaki oleh enam Parpol yaitu Golkar, PPP, PAN, Gerindra, maupun PKB.

Alasannya, nama figur Cawapres bakal berkutat pada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berpotensi didukung oleh PAN.

“Jika Sandi memaksakan PPP untuk berebut lapak di koalisi besar, maka pertaruhannya sangat besar,” ucap dia.

Ia lantas menuturkan bahwa Sandi sedang menimbang soal peluang untuk memperebutkan posisi bakal RI-2.

“Jika dia pamit dari Gerindra sekarang, otomatis Sandi akan masuk daftar reshuffle kabinet yang diajukan Gerindra,” ungkap dia.

“Kalaupun Sandi akhirnya berpindah ke PPP, ia akan memastikan lebih dulu slot Cawapres untuk memastikan dirinya bisa membentuk koalisi yang siap berlayar,” imbuh dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved