Berita Viral

TRAGIS! Baru Satu Jam Sampai Rumah, Pemudik di Tegal Tewas Tertusuk, Kakak: Yang Diincar Itu Saya

Tak hanya cerita lucu dan unik dari para pemudik, namun kali ini terdapat juga kisah tragis pilu.

Editor: Mei Yuniken
ilustrasi
Ilustrasi Penusukan - TRAGIS! Baru Satu Jam Sampai Rumah, Pemudik di Tegal Tewas Tertusuk, Kakak: Yang Diincar Itu Saya 

TRIBUN-BALI.COMTRAGIS! Baru Satu Jam Sampai Rumah, Pemudik di Tegal Tewas Tertusuk, Kakak: Yang Diincar Itu Saya

Beragam cerita mengiringi kegiatan mudik lebaran 2023 ini.

Tak hanya cerita lucu dan unik dari para pemudik, namun kali ini terdapat juga kisah tragis pilu.

Wahyono, pemudik 32 tahun di Tegal harus mengalami nasib tragis.

Pasalnya, baru satu jam sampai di kampung halamannya di Dukuh Karangjongkeng, RT 03/RW 09, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal untuk melepas rindu dengan keluarga, ia harus kehilangan nyawanya.

Berdasarkan informasi yang beredar, Wahyono menjadi korban penusukan salah sasaran yang dilakukan oleh keponakannya sendiri, Aprilian Rosi Putro (23).

Baca juga: VIRAL Video Pasien Tak Kunjung Sembuh Protes ke Ida Dayak, Anak Indigo Sebut Berkaitan dengan Karma

Secara tak terduga, ia mendapat tikaman senjata tajam dan kehilangan banyak darah.

Hingga pada akhirnya nyawanya terenggut.

Kakak sang korban, ayah Rosi, mengungkapkan kronologi kejadian dan menyebut bahwa sebenarnya yang menjadi incaran sang anak bukanlah Wahyono melainkan dirinya.

Dilansir dari TribunJatim melansir TribunJateng, tetangga dan beberapa sanak saudara datang ke rumah duka untuk berbelasungkawa atas peristiwa yang terjadi.

Adapun pihak keluarga korban masih syok dan berduka, sehingga enggan ditemui atau dimintai keterangan oleh awak media.

Namun ayah pelaku yang merupakan kakak dari korban, Rosichi, berkenan menemui awak media.

Iapun menceritakan kronologi pada saat kejadian yang merenggut nyawa adiknya.

Rosichi menjelaskan, sang anak pernah mengalami beberapa kali kecelakaan yang mengakibatkan luka pada bagian kepala dan cukup parah.

Pada usia 6 bulan, pelaku mengalami kecelakaan sampai tempurung otaknya pecah, sehingga sampai usia tiga tahun rutin melakukan kontrol ke spesialis anak.

Baca juga: VIRAL Cerita Mudik 2023: 2 Jam Jalan, Pemudik Tujuan Kediri Tak Sadar Istrinya Tertinggal di Brebes

Kemudian pada usia 3 tahun, pelaku kembali mengalami kecelakaan lalu lintas dan luka di bagian kepala lagi.

Ketiga kalinya mengalami kecelakaan dan kembali mengalami gagar otak hingga hilang ingatan.

Singkat cerita karena kecelakaan yang berulang dan mengenai bagian kepala, pada 2007 syaraf bagian otak pelaku kena sehingga masuk rumah sakit dan mendapat perawatan.

Kerusakan syaraf tersebut, mengakibatkan pelaku menjadi berbeda.

Dalam artian ketika marah maka akan menggebu-gebu dan tidak terkontrol, terlebih jika keinginannya tidak dipenuhi.

Ayah Pelaku ungkap Kronologi Penusukan
Ayah pelaku penusukan, Rosichi, saat ditemui awak media di depan rumah korban beralamat di Dukuh Karangjongkeng, RT 03/RW 09, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Selasa (18/4/2023).

"Jadi anak saya ini kan habis menjual tanah warisan dan rencananya ingin dibuatkan rumah, sehingga saat nanti pulang dari pondok pesantren sudah ada rumah.

Tapi yang beli inikan bayarnya nyicil baru setengahnya.

Sedikit demi sedikit saya belikan material batu bata, besi, dan lain-lain akhirnya uang habis.

Anak saya ini marah dan minta uang penjualan tanah Rp40 juta ditarik lagi dan ingin ia gunakan beli motor baru.

Tapi kan uang sudah saya belikan material jadi sisa Rp3 juta.

Anak saya tidak mau dan akhirnya marah, ngamuk dan mengancam saya, akhirnya saya melarikan diri keluar rumah," ungkap Rosichi, pada Tribun Jateng.

Bahkan untuk menghindari kejaran dan amukan sang anak, Rosichi kabur sembunyi di makam desa setempat dari subuh sampai malam hari.

Baca juga: Saingi Hotman Paris, VIRAL Sosok Haji Lady Mudik Pakai Emas 3kg: Ini Saya Belum Pakai Semuanya

Rosichi pun mengaku ia belum sempat bertemu dengan sang adik yang menjadi korban, karena sejak subuh sibuk kabur dari kejaran sang anak.

Ia tidak berani masuk ke rumah karena mengetahui sang anak masih mencarinya.

"Adik saya ini baru sampai rumah sekitar setangah sampai satu jam, sampai peristiwa penusukan terjadi dilakukan anak saya.

Seharusnya sasarannya saya, tapi yang kena malah adik saya atau om nya sendiri, ya salah sasaran.

Adik saya ditusuk di bagian dada pakai pisau belati," ujarnya.

Rosichi menyebut, sang anak pulang ke rumah sekitar satu bulan sebelum lebaran.

Tapi saat masih di pondok pun, kondisi kejiwaan atau saraf sang anak juga sudah terganggu.

Sehingga puncaknya saat minta sepeda motor baru tapi tidak bisa dipenuhi hingga akhirnya mengamuk.

Sejak kecil atau tepatnya kelas 1 SD, pelaku tinggal dengan sang ayah karena kedua orangtuanya bercerai.

"Dokter sudah menyampaikan ke saya bahwa akibat luka di bagian kepala ini, kedepannya akan menimbulkan masalah ke anak saya.

Bahkan dokter mengingatkan untuk menjaga anak ini, obat-obatan untuk saraf juga sampai saat ini masih dikonsumsi anak saya," paparnya.

Adapun saat kejadian, korban sedang ada di belakang kemudian mengetahui keponakannya datang-datang mengamuk mencari ayahnya.

Lalu ditanya oleh korban ada apa sampai merusak sepeda motor.

Kemudian tiba-tiba pelaku langsung menusuk korban hingga tumbang.

Sempat hendak dibawa ke rumah sakit terdekat, tapi karena kehabisan banyak darah akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan.

Baca juga: Video Viral Dua Perempuan Ditelanjangi hingga Dibuang ke Laut, Ini Penjelasan Polisi

"Saya mau menolong, tapi anak saya ini masih mengincar saya.

Sempat pisau hendak mengenai bagian leher, tapi saya masih bisa mengelak dan kabur menjauh dari rumah," kata Rosichi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Vonny Farizky saat dikonfirmasi mengungkapkan, pelaku langsung berhasil diamankan karena kebetulan saat kejadian ada anggota Polres Tegal yang sedang ada di sekitar TKP.

Sementara untuk motif dari pelaku sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan, dan pendalaman lebih lanjut.

"Proses autopsi sudah kami lakukan, hasilnya korban meninggal dunia karena mendapat tiga kali tusukan benda tajam di bagian dada," imbuh Kasatreskrim

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Tragis Pemudik di Tegal Baru Sejam sampai di Rumah, Nyawa Terenggut, Salah Sasaran Keponakan, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved