KKB Papua
Pasca-Kontak Tembak, KKB Papua Pamer Senjata Rampasan hingga Mencari Dukungan Negara Anggota PBB
Tak hanya pamer senjata rampasan, namun pasukan KKB ini juga mulai mencari dukungan dari negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogeya dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan ini, dan perang terus berlanjut," tegasnya.
Dia juga menyampaikan bahwa TPNPB-OPM sudah ajukan negosiasi damai dengan Pemerintah Selandia Baru dan juga Pemerintah Indonesia namun sudah dua bulan belum dijawab.
"Pemerintah Indonesia melalui militer dan polisinya tidak mengindahkan permintaan dan tuntutan. Namun militer dan polisi Indonesia sudah melakukan Operasi Militer yang massif di Ndugama dan telah membunuh ibu hamil dan juga dua anggota TPNPB pada tanggal 23 Maret 2023," katanya.
Baca juga: FAKTA Gugurnya Pratu F, Kapuspen TNI Ungkap Penyebab, Bukan Ditembak tapi Jatuh ke Jurang 140 Meter
Menurut Sebby Sambom, pasukan TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya mulai melakukan pembalasannya.
"Oleh karena itu, PBB dan Pemerintah Selandia Baru mempunyai kewajiban untuk desak Pemerintah Indonesia untuk hentikan Operasi Militer. Pemerintah Indonesia bersedia bernegosiasi dengan pimpinan TPNPB di bawah mediasi pihak ketiga yang netral, yaitu PBB," tandas Sebby Sambom.
Minta Bantuan Senjata
Meski telah memiliki senjata, termasuk hasil rampasan dari prajurit TNI, persenjataan TPNPB-OPM belum memadai untuk menghadapi TNI Polri yang melaksanakan Operasi Militer.
KKB Papua terus mencari dukungan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), termasuk Australia dan Selandia Baru.
Ketua Dewan Diplomati TPNPB-OPM Akouboo Amatus Douw telah menyurati Pemerintah Australia dan Pemerintah Selandia Baru untuk meminta bantuan peralatan perang.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan hal ini, Sabtu 22 April 2023. Keterangan tertulis Sebby Sambom diunggah akun Rimbah Hutan 61.
Baca juga: 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Philip dari Sandera KKB Papua, Mahfud MD: Kita Tak Boleh Diam
Sebby Sambom menjelaskan, Akouboo Amatus Douw mengirim surat pada tanggal 21 April.
Adapun isinya, permintaan bantuan senjata kepada Selandia Baru dan Australia.
“Negara-Negara anggota PBB, terutama Australia, New Zealand (Selandia Baru), Amerika Serikat, Uni Eropa serta Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Karena Indonesia sudah deklarasikan perang lawan orang asli Papua, maka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat butuh senjata supaya perlawanan harus seimbang," kata Sebby Sambom.
"Dan itu sesuai mekanisme hukum perang internasional, yang dijamin hukum internasional berdasarkan Piagam PBB. Supaya nanti kami lihat siapa yang jago dan akan jadi pemenang dalam perang di Papua,” tambahnya.
Menurut Sebby Sambom, TPNPB-OPM meminta Perdana Menteri Australia Mr Anthony Albanese untuk membahas perang yang sedang berlangsung di Papua Barat yang mana eskalasi meningkat.
Korban KKB Papua
KKB Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Kelompok Separatis Teroris (KST)
Kabupaten Nduga
Provinsi Papua Pegunungan
Prajurit TNI
PBB
Konflik Papua, Negara Harus Hadir Menjamin Penegakan HAM, Stabilitas Wilayah Demi Keutuhan NKRI |
![]() |
---|
Profil Kopda Hendrianto Asal Jambi yang Dibunuh KKB Usai Amankan Natal, Dikenal Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Rencana Pernikahan dengan Anak Yatim Piatu Sirna, Pratu Sandy Tewas Tertembus Peluru KKB Papua |
![]() |
---|
Prajurit Asal Kaltim Gugur Ditembak KKB, Rencana Pratu Sandy Bawa Orangtua Temui Calon Istri Pupus |
![]() |
---|
TRAGIS! Belum Pernah Bertemu Buah Hatinya, Praka Dwi Bekti Probo Harus Gugur di Tangan KKB Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.