Berita Badung
Kendaraan Pribadi Penuhi Ruas Jalan Menuju Objek Wisata di Badung, Parkir Sembarangan Diderek
Kadishub Kabupaten Badung, AA Ngurah Rai Yuda Darma mengakui terjadi penumpukan kendaraan akibat lonjakan pengunjung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Libur Lebaran banyak wisatawan yang berlibur ke Bali dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Hal itu pun menyebabkan ruas jalan menuju sejumlah objek wisata di Kabupaten Badung macet.
Bahkan, kendaraan pengunjung yang parkir sembarangan terpaksa diderek oleh petugas lapangan.
Pasalnya banyak yang parkir sembarangan yang membuat kemacetan tersebut.
Baca juga: 36.031 Kunjungan Dominasi Domestik, Tanah Lot Tabanan Sedikit Lagi Mendekati Angka Normal
Kadishub Kabupaten Badung, AA Ngurah Rai Yuda Darma mengakui terjadi penumpukan kendaraan akibat lonjakan pengunjung yang merayakan libur panjang Idul Fitri 1444 H.
Penumpukan kendaraan terjadi sejak libur Lebaran dan diperkirakan berakhir Selasa 25 April 2023.
"Penumpukan kendaraan terjadi di beberapa lokasi, karena volume kendaraan meningkat oleh wisatawan domestik (wisdom) yang ke Bali menggunakan kendaraan pribadi," ujarnya.
Wisdom yang terpantau berlibur ke Bali dengan kendaraan didominasi dari Jawa Timur.
Namun, kehadiran wisdom akan berangsur menurun seiring berakhirnya cuti bersama.
"Hal itu akan mencair kembali besok, karena besok para wisdom sepertinya sudah balik ke wilayahnya masing-masing," tegasnya.
Terkait kendaraan pribadi luar Bali yang melanggar saat berkunjung ke objek, Rai Yuda tetap melakukan pengawasan.
Namun jika ada pelanggaran, kewenangan tindakan ada di pihak kepolisian.
"Selama libur Lebaran ini Rim yang ada Pospam Beach Walk jalan Pantai Kuta lebih cenderung melakukan tindakan persuasive," jelasnya.
Diakui, Dinas Perhubungan sendiri tidak represif.
Pihaknya mencontohkan seperti pelanggaran parkir di jalan Pantai Kuta kendaraannya dipindahkan ke lokasi parkir Anggrek oleh tim derek.
"Kita derek karena kendaraannya menimbulkan hambatan samping sebagai penyebab kemacetan atau tundaan lalin," jelasnya.
Berkenaan dengan peningkatan volume kendaraan tersebut, pihaknya juga melakukan memantau arus lalu lintas melalui CC Room melalui 36 kamera CCTV di 34 persimpangan dan mengurai arus lalu lintas apabila terjadi kemacetan lalu lintas.
Sedangkan, puncak arus balik untuk periode pertama diperkirakan terjadi pada 24-25 April 2023 (H+1 dan H+2) dan puncak arus balik periode kedua diperkirakan terjadi pada 30 April - 1 Mei 2023 (H+7 dan H+8). (*)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.