Berita Bali
Meningitis Bikin Harga Anjlok, GUPBI Bangli: Babi Sangat Sensitif dengan Kasus dan Isu
Meningitis di Bali, harga jual babi anjlok hingga menyentuh angka Rp 35 ribu per kilogram
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Melainkan hanya cukup untuk menutup biaya pemeliharaan saja. Mulai dari modal beli bibit, pakan, air minum, hingga bayar tenaga.
Sedangkan untuk mengembalikan ke harga jual normal, imbuh Sang Putu Adil, butuh waktu cukup lama.
"Butuh waktu sekitar dua bulan untuk mengembalikan harga babi yang anjlok ke harga normal," tandasnya.
Sementara itu, Ketua GUPBI Bali, I Ketut Hari Suyasa mengatakan, semenjak merebaknya kasus suspek meningitis, masyarakat sudah mengklaim daging babi penyebabnya.
Padahal, kata dia, meningitis bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Ia berharap kepada otoritas agar ketika ditemukan meningitis, tidak serta merta mengaitkannya dengan konsumsi babi, sampai memang betul terbukti disebabkan oleh babi.
Ia menilai, hal ini akan mengganggu perputaran ekonomi peternakan di Bali. (mer)
Olah Daging dengan Baik!
Kasus suspek meningitis di Gianyar per Minggu 23 April 2023 sudah mencapai 34 pasien.
Empat orang masih dalam perawatan.
"Sebanyak empat orang masih dirawat di RSUD Sanjiwani. Total 34 kasus," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni.
Pemkab Gianyar telah menggelar rapat membahas terkait kasus ini.
Sekda Gianyar, Dewa Gede Alit Mudiarta mengatakan, penyebab meningitis bisa saja bukan karena daging babi.
Namun jika disebabkan babi, ia memastikan hal itu akibat mengonsumsi babi yang diolah dengan tidak baik.
"Banyak hal penyebab meningitis, belum tentu hanya disebabkan babi, ada faktor-faktor lain. Bukan masalah babinya atau bahan bakunya, tapi bagaimana pengolahannya," demikian kata Alit Mudiarta dalam keterangan resminya. (mer/weg)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.