Berita Denpasar
Tanggapi Kemacetan di Sanur, Dewan Denpasar: Maksimalkan Trans Metro Dewata
Kemacetan yang terjadi akibat adanya Dermaga Sanur kini tengah menjadi sorotan. Bahkan Pemkot Denpasar berencana membuat kantong parkir
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kemacetan yang terjadi akibat adanya Dermaga Sanur kini tengah menjadi sorotan.
Bahkan Pemkot Denpasar berencana membuat kantong parkir terpadu meskipun masih terkendala lahan.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya pun turut memberikan komentar.
Baca juga: Selama Libur Lebaran 2023, Okupansi Hotel di Denpasar Capai 90 Persen
Agus Wirajaya menyebut, permasalahan kemacetan yang terjadi sejak beroperasinya Pelabuhan Sanur tentu bukan hal yang diharapkan oleh banyak pihak.
Karena harapan dari adanya pelabuhan tersebut adalah kelancaran transportasi dari Denpasar menuju Nusa Penida, selain itu memberi dampak ekonomi bagi warga Denpasar dan khususnya warga sekitar Pelabuhan Sanur.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, menurutnya pemerintah wajib mengurai permasalahan tersebut.
Baca juga: Edukasi Disabilitas, Pertuni Denpasar Adakan Workshop Edukasi Kesehatan Reproduksi & Pola Asuh Anak
Bahkan seharusnya kondisi itu sudah menjadi pertimbangan ketika membuat studi kelayakan dan grand design pelabuhan itu dibuat.
“Dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka langkah cepat dan murah yang bisa dilakukan menurut saya adalah menyediakan angkutan pengumpan,” katanya Sabtu, 29 April 2023.
Ia mengatakan, kendaraan roda dua masih tetap dibiarkan masuk, namun mewajibkan semua kendaraan roda empat dengan tujuan pelabuhan atau pantai di Pelabuhan Sanur tidak parkir di sana.
Baca juga: Ditinggal Mudik ke Bojonegoro, Rumah Kos di Denpasar Disatroni Maling, Uang dan Perhiasan Raib
Akan tetapi semuanya diarahkan ke parkir timur Lapangan Renon, untuk selanjutnya dari Lapangan Renon menuju pelabuhan Sanur menggunakan Trans Metro Dewata atau Teman Bus.
“Dengan Trans Metro Dewata, solusi yang terjadi tidak terlalu besar memakan biaya dan sekaligus memaksimalkan keberadaan Trans Metro Dewata itu. Tentu saja tinggal menyesuaikan trayeknya,” kata Agus Wirajaya.
Sehingga dengan longgarnya parkir di kawasan pelabuhan, tentu akan memudahkan kelancaran keluar masuk bus yang imbasnya akan menghindarkan kemacetan di pertigaan jalan keluar pelabuhan dan by pass Ngurah Rai.
“Sekaligus ini juga bisa semakin memassalkan penggunaan bus Trans Metro Dewata,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pihaknya sudah menugaskan Dinas Perhubungan Kota Denpasar untuk melakukan rekayasa kemacetan.
Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah turun ke lapangan untuk mencari penyebab kemacetan tersebut.
Dan menurut Arya Wibawa, penyebab kemacetan tersebut adalah kendaraan yang menjemput tamu di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai.
“Untuk evaluasi kami sudah langsung turun dan mencari penyebab kemcaten. Ternyata penyebabnya parkir kendaraan yang menjemput tamu di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai,” kata Arya Wibawa.
Pihaknya mengaku akan mencarikan solusi agar bisa membuat kantong parkir sehingga tak ada menaikkan dan menurunkan wisatawan di pinggir jalan.
Yang menjadi kesulitan saat ini, tanah yang berada di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai tersebut adalah milik perorangan.
Sehingga pihaknya akan berupaya melakukan pendekatan.
“Santrian punya lahan di sana juga, dan ada rencana mereka membuat kawasan parkir terpadu, tapi itu masih ada ruang diskusi terpadu untuk mengatasi hal itu,” katanya.
Pihaknya mengatakan jika hal tersebut bisa diwujudkan maka kemacetan tersebut bisa diatasi.
“Kalau bisa diwujudkan, kami akan libatkan PD Parkir di sana, otomatis bisa mengurangi parkir di sepanjang Bypass, itu penyebab parkir yang parah,” katanya. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.