Jembatan Manuksesa Masuk Proses Tender

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Rusak akibat diterjang banjir bandang sejak 2017 lalu, jembatan Manuksesa yang menjadi penghubung antara Desa Bebetin Kecamatan Sawan, dengan Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan, Buleleng akhirnya sudah memasuki proses tender.

Dinas PUTR Buleleng pun menargetkan jembatan tersebut akan mulai dikerjakan pada November mendatang. 

Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha dikonfirmasi Selasa (2/5) mengatakan, jembatan itu akan dibangun secara permanen dari bahan beton.

Pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp 2 Miliar, yang bersumber dari APBD Buleleng.  

Pembangunan jembatan secara permanen ini dilakukan mengingat daerah tersebut kini padat penduduk.

Jembatan pun didesain lebih lebar dengan ukuran sekitar enam meter dan panjang sekitar 40 meter.

"Dulu jembatannya itu kan kecil. Sekarang akan dibuat permanen dan lebih besar. Di kiri dan kanannya ada trotoar, dibangun menggunakan beton sehingga lebih aman dan berkualitas," katanya. 

Dikatakan Adiptha, proyek pembangunan jembatan itu saat ini sudah memasuki proses tender.

"Sudah dibagian Pengadaan Barang dan Jasa, perlu waktu untuk pengumuman. Masih proses, pemenangnya belum ada. Namun kami targetkan November sudah mulai dikerjakan," tandasnya. 

Seperti diketahui, sejak lima tahun rusak akibat diterjang banjir bandang, pemerintah hanya membangun jembatan darurat, agar kendaraan roda dua bisa melintas.

Sementara untuk kendaraan roda empat harus memutar melalui pusat desa. Padahal jembata itu digunakan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian. (*)