Mangkuk Berdengung di Tabanan

Ayam Berkokok saat Malam Hari Beri Petunjuk, Kronologi Temuan Singing Bowl 2,3 Kg di Tabanan Bali

Suara ayam berkokok saat malam hari menyita perhatian warga, termasuk Penyarikan Pura Babakan, Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya, pada

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/ I Made Ardhiangga/ Istimewa
Penyarikan Pura Babakan Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya menunjukkan lokasi penemuan mangkuk berdengung. Inset: Penampakan mangkuk berdengung atau singing bowl yang ditemukan di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali pada Jumat 5 Mei 2023 

TRIBUN-BALI.COM – Suara ayam berkokok saat malam hari menyita perhatian warga, termasuk Penyarikan Pura Babakan, Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya, pada Kamis 4 Mei 2023 bertepatan Purnama Jyesta.

Meski saat dicek ke lokasi ayam berkokok tidak ditemukan apa-apa, namun kokokan ayam yang begitu keras menjadi petunjuk ditemukannya Mangkuk Berdengung atau singing bowl keesokan harinya, Jumat 5 Mei 2023.

I Made Kurna Wijaya mengatakan, terdengar banyak suara ayam berkokok keras saat malam hari sebelum mangkuk ini ditemukan.

“Baru pada besoknya sekitar jam 10 pagi, tanggal 5 Mei 2023 ditemukan mangkuk ini,” ucapnya, Senin 8 Mei 2023.

Singing bowl tersebut mengeluarkan suara mendengung yang terdengar sangat nyaring hingga sejauh 500 meter dari lokasi ditemukannya di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.

Benda ini tepatnya ditemukan di sela-sela akar pohon sakral Kayu Putih.

Suara dengung itu terdengar sampai ke telinga-telinga warga yang berada di sawah.

Kini, singing bowl itu telah ditempatkan di Pura Babakan, Desa Tua dan sudah melewati prosesi penyucian.

Atas temuan ini, Dinas Kebudayaan Tabanan juga telah memeriksa benda yang disebut-sebut kuno itu.

Ada yang unik dari mangkuk yang sudah didata, oleh pihak Dinas Kebudayaan Pemkab Tabanan ini.

Hal ini disampaikan Perbekel Desa Tua, Wayan Budi Arta Putra, Senin 8 Mei 2023. Keunikan itu dikarenakan mangkuk ini berbahan transparan.

Sehingga ketika memegang mangkuk maka tangan akan terlihat dari berbagai sisi.

Namun, belum diketahui untuk bahan dasar pembuatan mangkuk tersebut.
Penampakan mangkuk berdengung. Mangkuk ini berbahan transparan. Sehingga ketika memegang mangkuk, maka tangan akan terlihat dari berbagai sisi. Namun, belum diketahui untuk bahan dasar pembuatan mangkuk tersebut. (Angga/Tribun Bali)

Baca juga: Mangkuk Berdengung di Banjar Bayan Tabanan Bali, Terdengar Hingga 500 Meter

Kronologi penemuan singing bowl

Pak Po adalah nama penjaga yang pertama kali menemukan mangkuk itu.

Saat itu, Pak Po seperti melihat pecahan kaca.

Ia tidak berani melihat benda itu karena benda ini sepintar terlihat tidak menarik.

Namun muncul rasa penasaran.

Saat didekati, benda itu seolah kian menarik.

Pak Po kemudian menggali tanah untuk mengambil benda tersebut.

Setelahnya, ia membersihkan lalu mencoba memukulnya dengan kayu.

Muncul kemudian suara mendengung dan begitu nyaring.

Pak Po sungguh terkejut.

Baca juga: Ini Ukuran Mangkuk Berdengung, Salah Satu Dari 300-an Barang Antik yang Ditemukan di Tabanan Bali

“Dari keterangan, itu (peninggalan, red) Siwa-Buddha, karena mayoritas warga Pande di areal sini dan ini kemungkinan memang ada kaitan dengan pusaka bajra (genta),” jelasnya.

Kata dia, Pura Babakan memiliki dua pusaka berbentuk bajra atau genta.

Pusaka itu sempat hilang dalam waktu yang lama.

Dua tahun lalu, pusaka itu ditemukan lagi.

Ia menduga ada kaitan pusaka bajra dengan penemuan mangkuk dengung ini.

“Dinas Kebudayaan mengukur tinggi dan berat untuk pelaporan. Beratnya sekitar 2,3 kilogram.  Salah satu dari warga sini sudah menyampaikan ke nak lingsir di Tonja. Saat diminta penerawangan ada Buddha, yang punya ada sini,” bebernya.

Keterangan Perbekel Desa Tua

Perbekel Desa Tua, Wayan Budi Arta Putra menceritakan, mangkuk ini berbahan transparan.

Sehingga ketika memegang mangkuk maka tangan akan terlihat.

Namun belum diketahui bahan dasar mangkuk tersebut.

Sejak ditemukan, belum ada yang bisa menjelaskan asal usul mangkuk tersebut.

Selain itu fungsinya juga belum diketahui.

“Ketika dilihat secara nyata, seperti cawan atau mangkuk. Kalau fungsinya apa belum tahu. Tapi kalau tangan pegang, tangan itu bisa terlihat,” ucapnya.

Kata dia, Dinas Kebudayaan Tabanan belum bisa memutuskan apakah mangkuk dengung itu benda purbakala atau tidak.

“Untuk bahan dasarnya belum tahu apa keramik atau tidak. Atau mungkin bahan dasar lainnya,” ujar dia,

“Berat mangkuk sekitar 2,3 kilogram, diameter luar atau permukaan 80 centimeter, tinggi 19 centimeter. Lubang dalam dengan diameter 23,5 centimeter. Warna mangkuk putih ke abu-abuan dan transparan,” ucap Budi Arta.

Dinas Kebudayaan Tabanan sudah melakukan pencatatan dan registrasi mangkuk dengung itu.

Selain mangkuk dengung ternyata sudah ada sekitar 300 barang antik lain ditemukan di Tabanan.

Semuanya sudah dicatatkan dan dilaporkan ke Pemerintah Pusat.

Budi Arta mengatakan, sebelumnya juga pernah ditemukan genta.

Genta hitam sudah dua tahun lalu.

Dan penemuan juga sama yakni genta tertanam juga.

Genta tersebut sudah disucikan.

Setelah ditemukan di lokasi objek wisata Kayu Putih, barang yang ditengarai berusia tua itu disimpan di Pura Babakan.

Asal usul maupun fungsinya hingga saat ini masih belum diketahui. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved