Mayat Dicor dan Dimutilasi di Semarang

Husen Masih Bisa Tertawa dan Mengaku Puas Usai Habisi Bosnya, Psikolog: Dia Dikuasai oleh Dendam

Seolah memang tak ada penyesalan, ia mengaku puas telah menghabisi nyawa bosnya sendiri.

Editor: Mei Yuniken
TribunJateng
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) 

Muhammad Husen juga mengaku sempat mabuk dan menyewa perempuan setelah menghabisi nyawa bosnya.

Uang yang digunakan tersebut berasal dari bosnya yang baru saja dibunuh.

"Ya uang saya ambil untuk makan, jajan, rokok, dan happy-happy."

"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunJateng.com.

Pelaku mengambil uang sebesar Rp7 juta dari dompet korban.

Ia lalu bersenang-senang dan mengajak penjual angkringan bernama Imam untuk menyewa pekerja seks komersial (PSK).

"Nyari cewek di MiChat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)" jelasnya.

Atas perbuatannya, Husen kini diancam pasal 340 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

PROSES EVAKUASI

Kolase tersangka utama pembunuhan dicor Semarang ditangkap (hitam tengah) dan penemuan mayat korban (kanan)
Kolase tersangka utama pembunuhan dicor Semarang ditangkap (hitam tengah) dan penemuan mayat korban (kanan) (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf dan dok polda jateng)

Dilansir dari Tribunnews dan TribunJateng, saat ditemukan kaki Irwan terikat tali rafia berwarna biru.

Relawan yang mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.

"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng, Senin 8 Mei 2023.

Relawan membutuhkan waktu 4 jam untuk mengevakuasi dikarenakan perlu menggali cor-coran.

Mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.

Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.

Baca juga: 4 Fakta Baru Kasus Mutilasi di Semarang, Dianiaya, Dimutilasi hingga Dicor oleh Karyawan Sendiri

Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.

"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.

Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.

Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.

Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.

"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Psikolog Turut Berikan Pendapat soal Kasus Mayat yang Dicor di Semarang: Perilakunya Dikuasai Dendam,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved