Bisnis

Harga Pangan Dunia Naik!  Kemendag Siapkan Langkah Strategis!

Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6 persen dari bulan Maret sebesar 126,6 poin.

freepik
Ilustrasi -Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6 persen dari bulan Maret sebesar 126,6 poin. 

TRIBUN-BALI.COM -  Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), melaporkan bahwa harga pangan dunia mengalami kenaikan pada April 2023.

Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6 persen dari bulan Maret sebesar 126,6 poin.

Merespon hal ini, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim mengatakan, pihaknya akan menyiapkan langkah strategis agar kenaikan harga pangan dunia tidak berdampak pada kenaikan harga dalam negeri.

"Langkah yang diambil sebagai upaya pengendalian harga, di dalam negeri antara lain melalui kerjasama antar kementerian lembaga," kata Isy pada Kontan.co.id, Jumat (12/5/2023).

Isy menjelaskan, pada sisi produksi pemerintah telah memperkuat cadangan pangan melalui Badan Pangan Nasional dan dibantu oleh Kementerian Pertanian.

Sementara dari segi kebijakan impor, pemerintah menggunakan strategi tepat waktu dan tepat jumlah dengan tetap memprioritaskan produksi dalam negeri sebagai langkah antisipasi.

Baca juga: Bank BJB Raih Predikat Top BUMD 2023! Yuk Simak Beritanya Tribunners

Baca juga: Gedung Rp 12 Miliar Bocor Setelah Peresmian, Dewan Klungkung Sebut Pengerjaan Amburadul

Ilustrasi - Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6 persen dari bulan Maret sebesar 126,6 poin.
Ilustrasi - Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6 persen dari bulan Maret sebesar 126,6 poin. (ist)

"Langkah-langkah sebagaimana disebutkan diharapkan dapat menjamin ketersediaan dan kestabilan harga pangan dalam negeri," pungkas Isy.

Lebih lanjut Isy mengatakan, saat ini harga pangan nasional relatif stabil, termasuk gula, daging sapi, dan beras yang dinyatakan ada kenaikan harga oleh FAO. Di mana untuk komoditas gula saat ini akan memasuki musim giling dan komoditas beras masih terdapat panen di beberapa wilayah sentra.

"Stok indikatif ketiga komoditas ini secara nasional juga dipastikan tersedia untuk tiga bulan kedepan," ungkap Isy.

Diketahui, FAO melaporkan Indeks harga gula melonjak 17,6 persen dari Maret, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2011.

Sementara indeks daging naik 1,3 persen bulan ke bulan, harga susu turun 1,7 persen, harga minyak sayur turun 1,3 persen dan indeks harga sereal turun 1,7 persen, dengan penurunan harga dunia dari semua biji-bijian utama melebihi kenaikan harga beras. (kontan)

Minta Pemda Perkuat Cadangan

BADAN Pangan Nasional (Bapanas) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah (CPP) komoditas pangan strategis dalam mengantisipasi ancaman perubahan cuaca El-Nino atau kemarau panjang.

"Pemerintah Daerah melalui dinas urusan pangan dapat melakukan sejumlah langkah antisipasi, antara lain terus melakukan koordinasi dengan BMKG, koordinasi dengan BPBD terkait kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana,” kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangannya, Jumat (12/5).

Dinas Pertanian diminta menyiapkan berbagai langkah antisipasi seperti menyiapkan irigasi, embung dan pompa air. Lalu, Dinas Pangan memantau pasokan dan harga serta memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dengan mengoptimalkan peran BUMN dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

Menurut Nyoto, penyediaan CPP menjadi bagian dari tugas Bapanas sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional. Ia menegaskan bahwa upaya meningkatkan CPP terus dilakukan, termasuk dengan mengoptimalkan peran BUMN Pangan yaitu Perum Bulog dan Holding Pangan ID FOOD.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved