Pemilu 2024

Biasanya 2 Bulan Sekali Bertemu, Jusuf Kalla Sudah 6 Bulan Putus Komunikasi dengan Jokowi

Biasanya 2 bulan sekali bertemu, Jusuf Kalla sudah 6 bulan putus komunikasi dengan Jokowi.

|
Tribunnews
Jusuf Kalla - Biasanya 2 bulan sekali bertemu, Jusuf Kalla sudah 6 bulan putus komunikasi dengan Jokowi. 

Saya kira nggak seperti itu. Yang terjadi Ahok gol bunuh diri, karena dia yang mulai. Yang memulai tentang agama kan bukan Anies, dia hanya kebetulan saja.

Jadi pemilih itu kayak orang main bulu tangkis. Kalau you smash bagus, kena dapat poin. Tapi kau punya smash lalu ke net lalu nyantol, (poin) itu punya lawan.

Kemudian waktu itu Ahok bikin kesalahan gol bunuh diri, smash-nya nyantol di net sehingga Anies dapat poin dari situ.

Yang marah kan bukan Anies melainkan masyarakat.

Dan Al-Maidah ayat 51 itu kan sebelum pelaksanaan pilkada.

Bagaimana saran dari Pak JK agar pemilu 2024 berjalan tetap adem siapapun mereka yang akan running?

Kita harus siap untuk kalah, jangan hanya siap untuk menang sehingga ketika kalah jadi marah.

Tiga calon presiden ini kan hanya satu yang akan menang, berarti dua calon harus kecewa.

Boleh kecewa tapi jangan jadi satu masalah. Harus sportivitas dan penyelenggara harus melaksanakan dengan jujur.

Lalu kita harus mendahulukan kepentingan bangsa bahwa pemilu ini hanya cara untuk mencari pemimpin.

Dan yang terpilih ini harus betul-betul menjalankan tugas.

Kemudian timbul lagi upaya persatuan. Pengalaman yang ada, partai yang kalah akhirnya bergabung juga sebagian. Itu kan langsung selesai.

Sama dengan Pak Jokowi melawan Pak Prabowo, tapi kemudian Pak Prabowo masuk kabinet.

Apakah endorsement dari Pak Jokowi terhadap satu calon itu punya pengaruh?

Pasti karena Pak Jokowi masih punya pengaruh. Ada tim suksesnya masih dia pelihara. Tingkat popularitasnya tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved