Dokter Praktik Aborsi Diamankan

I Ketut AW Yang Lakukan Aborsi Ternyata Bukan Dokter, Dinkes Badung Pastikan Tidak Tamat Sekolah

I Ketut AW yang lakukan praktik aborsi ternyata bukan Dokter, Dinkes Badung pastikan tidak tamat sekolah.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Made Padma Puspita - I Ketut AW yang lakukan praktik aborsi ternyata bukan Dokter, Dinkes Badung pastikan tidak tamat sekolah. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Status kedokteran I Ketut AW (53) yang lakukan aborsi di rumahnya, di Jalan Raya Padang Luwih, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali patut dipertanyakan.

Pasalnya menurut informasi yang di dapat di dinas Kesehatan Badung, I Ketut AW ternyata statusnya bukan dokter namun orang biasa.

Hal itu pun tidak dipungkiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Made Padma Puspita, pihaknya mengakui dari informasi yang didapat Ketut AW tersebut bukan dokter.

Hanya saja sempat melakukan pendidikan di kedokteran.

"Bagaimana bisa dibilang dokter, orang dia tidak tamat. Dia juga tidak ada ijasahnya," ujar dr. Made Padma Puspita Rabu 17 Mei 2023.

 

Pihaknya mengakui, orang yang profesinya bisa disebutkan dokter adalah orang yang sudah tamat kedokteran yang dilengkapi dengan ijazah, uji kopetensi, dan STR diperpanjang setiap tahun sekali

"Ditempat praktek, plang juga tidak ada. Bagaimana kita harus mempercayai bahwa dia dokter. Ini perlu pemahaman kepada masyarakat," jelasnya.

Pihaknya mengakui praktek aborsi yang dilakukan memang susah untuk diungkap.

Baca juga: Dinkes Badung Sayangkan Adanya Dokter Bodong Yang Praktik Ilegal di Dalung, Minta Hukum Setimpal

Pasalnya praktek tersebut dilakukan secara terselubung dengan perjanjian antara korban dan pelaku.

"Kasus ini seperti kasus narkoba, kalau tidak yang memakai buka mulut kan susah juga cari penjualnya. Kasus ini terungkap kan karena ada korban juga. Korbannya yang melaporkan," bebernya.

Pihaknya berharap, generasi muda yang hamil diluar nikah tidak melakukan langkah tersebut.

Mengingat sangat membahayakan dan nyawa menjadi taruhannya.

"Mungkin orang ini dulu pernah belajar anatomi, mungkin ada yang berhasil. Namun karena ini kandungan sudah besar susah juga. Tapi tidak begini juga karena kalau dokter gigi kan mempelajari mulut bukan janin," imbuhnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan setempat, sangat menyayangkan adanya orang yang ngaku dokter melakukan praktek aborsi di wilayah Dalung.

Hal itu pun sangat jauh menyimpang dari dunia kedokteran, bahkan merusak citra profesi dokter.

Menyikapi hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung pun sangat mengapresiasi langkah Polda Bali dalam mengungkap kasus ini, bahkan minta melakukan proses hukum yang setimpal.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved