Berita Bangli

Aktivitas Sepi Target Retribusi Terminal di Bangli Hanya Rp 7 Juta

Pasalnya lahan yang sebelumnya untuk tempat bongkar muat, kini dimanfaatkan untuk parkir kendaraan para ASN yang ngantor di lantai II bangunan termina

Mer
Sepi - Target pendapatan asli daerah (PAD), dari sektor retribusi kendaraan di Terminal Loka Crana, hanya Rp 7 juta per tahun. Minimnya target yang ditetapkan tidak terlepas dari sepinya kondisi di terminal. Hal tersebut diungkapkan Kasi Terminal Dinas Perhubungan Bangli, I Nengah Darmada, Jumat (19/5/2023). Ia menjelaskan, target yang ditetapkan tersebut sudah berdasarkan hasil kajian. Diakui pula, sepinya aktivitas di terminal tidak hanya terjadi di Bangli namun juga hampir di seluruh kabupaten yang ada di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Target pendapatan asli daerah (PAD), dari sektor retribusi kendaraan di Terminal Loka Crana, hanya Rp 7 juta per tahun. Minimnya target yang ditetapkan tidak terlepas dari sepinya kondisi di terminal.

Hal tersebut diungkapkan Kasi Terminal Dinas Perhubungan Bangli, I Nengah Darmada, Jumat (19/5/2023). Ia menjelaskan, target yang ditetapkan tersebut sudah berdasarkan hasil kajian.

Diakui pula, sepinya aktivitas di terminal tidak hanya terjadi di Bangli namun juga hampir di seluruh kabupaten yang ada di Bali.

Baca juga: Berita Duka Prof Dr AA Gde Putra Agung Berpulang, Bali Kehilangan Sosok Sejarawan

Baca juga: Johnny G Plate Jadi Tersangka, DPW NasDem Bali Tekankan Keadilan dan Kebenaran

Sepi - Target pendapatan asli daerah (PAD), dari sektor retribusi kendaraan di Terminal Loka Crana, hanya Rp 7 juta per tahun. Minimnya target yang ditetapkan tidak terlepas dari sepinya kondisi di terminal.

Hal tersebut diungkapkan Kasi Terminal Dinas Perhubungan Bangli, I Nengah Darmada, Jumat (19/5/2023). Ia menjelaskan, target yang ditetapkan tersebut sudah berdasarkan hasil kajian.

Diakui pula, sepinya aktivitas di terminal tidak hanya terjadi di Bangli namun juga hampir di seluruh kabupaten yang ada di Bali.
Sepi - Target pendapatan asli daerah (PAD), dari sektor retribusi kendaraan di Terminal Loka Crana, hanya Rp 7 juta per tahun. Minimnya target yang ditetapkan tidak terlepas dari sepinya kondisi di terminal. Hal tersebut diungkapkan Kasi Terminal Dinas Perhubungan Bangli, I Nengah Darmada, Jumat (19/5/2023). Ia menjelaskan, target yang ditetapkan tersebut sudah berdasarkan hasil kajian. Diakui pula, sepinya aktivitas di terminal tidak hanya terjadi di Bangli namun juga hampir di seluruh kabupaten yang ada di Bali. (Mer)

 

"Tercatat hingga bulan April, realisasi target retribusi di Terminal Loka Crana baru mencapai 32,60 persen atau sebesar Rp 2.282.000," sebutnya.

Lanjut dia, selain minimnya angkutan umum yang beroperasi, aktivitas bongkar muat juga tidak lagi di terminal.

Pasalnya lahan yang sebelumnya untuk tempat bongkar muat, kini dimanfaatkan untuk parkir kendaraan para ASN yang ngantor di lantai II bangunan terminal.

Dijelaskan, sejatinya pengenaan retribusi tergantung dari jenis kendaraan. Misalnya jenis mikrolet Rp 500 dan Bus Rp 1000.

Sedangkan untuk bongkar muat barang dikenakan retribusi Rp 2000.

"Awalnya untuk mengejar target kami bertumpu pada aktivitas bongkar muat barang. Tapi kini bongkar muat tidak lagi di dalam terminal," sebutnya.

Nengah Darmada yang saat itu didampingi Jabatan Fungsional Analis Kebijakan, Ketut Sarjana, menambahkan saat ini jumlah angkutan desa (angdes) yang aktif beroperasi terus mengalami penyusutan.

Dari awalnya berjumlah 55 angdes, namun yang terdata mengurus/perpanjang izin trayek hanya 32 kendaraan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved