Potongan Tubuh di Bengawan Solo
Identitas R Pemilik Tato Naga Terungkap dari Penelusuran Sidik Jari, Dikenal Jarang Bersosialisasi
Identitas R pemilik potongan tubuh yang sempat menghebohkan warga Solo dan Sukoharjo terungkap dari penelusuran sidik jari.
"Merokok. (Umurnya) sekitar 50-an," ujar Rosyid.
Meski demikian, Rosyid mengaku sudah tidak melihat R sejak beberapa hari terakhir.
Menurutnya, R terakhir kali datang ke rumahnya di Keprabon pada Kamis (18/5/2023) pekan lalu.
"Terakhir Kamis minggu lalu. Tapi saya tidak ketemu. Tidak nginep sudah lama," jelasnya.
Baca juga: Potongan Tubuh yang Ditemukan di Solo dan Sukoharjo Identik: Ada Tato, Diduga Dari Jasad 1 Orang
Sementara itu, Ketua RT tempat tinggal R di Keprabon, Ichsan mengatakan R memang memiliki rumah di Keprabon.
Namun, R jarang pulang ke Keprabon.
R hanya sesekali datang untuk menumpang mandi.
"Kalau yang bersangkutan jarang datang ke sini. Rumah ini kosong sudah lama,"
"Ke sini hanya mampir mandi habis itu keluar. Ke tempat pekerjaan. Pekerjaannya pindah-pindah," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Terpisah, Lurah Keprabon, Rina Andriani, mengatakan terakhir kali bertemu R pada Rabu (17/5/2023).
Saat itu, R mendatangi kantor kelurahan untuk mengambil bantuan.
"Ke kelurahan ngambil bantuan. Hari Rabu (pekan lalu) apa ya," kata Rina, Rabu.
Tetapi, Rina mengaku tidak tahu secara pasti soal tato yang dimiliki R seperti dikatakan Rosyid.
Karena itu, Rina mengatakan belum dapat dipastikan apakah korban mutilasi adalah R.
"Belum pasti, baru penyelidikan. Belum ada info resmi dan kepastian, baru dugaan," ujarnya.
Karena R tak memiliki keluarga dan dikenal tertutup, Rina mengaku belum mendapati adanya laporan orang hilang.
Ia hanya mengetahui polisi telah mendatangi salah satu warganya untuk bertanya mengenai R.
"Belum ada (laporan orang hilang). Masalahnya tidak ada keluarga," ucap Rina.
"Sudah diwawancara dari kepolisian, tapi kita enggak tahu," tandasnya.
Ayah R Lapor Polisi

Ayah R, RA (78) tidak tinggal di Solo, melainkan di Kebumen.
Diberitakan TribunSolo.com, RA mendapatkan informasi dari Polres Kebumen bahwa R yang tinggal di Solo menghilang.
RA kemudian menelepon keluarga yang berada di Solo untuk mencari sang anak ke rumah yang berada di Keprabon, Banjarsari, Solo.
Hasilnya nihil alias tak diketemukan keberadaan R.
"Dari laporan tersebut, RA berusaha mencari dan balik ke Solo (Keprabon, -red)," kata RE, kepada TribunSolo.com, Rabu 24 Mei 2023 malam.
"Dikarenakan sudah berusia lanjut, RA didampingi oleh Ketua RT Keprabon untuk melapor orang hilang di Polsek Grogol," terangnya.
RA dan R sendiri disebut RE sudah 10 tahun tak bertemu hingga lost contact atau hilang kontak.
Barulah karena ada berita dari Polres Kebumen, RA kemudian berusaha memastikan keberadaan R.
Ditemui terpisah, Kapolsek Grogol AKP Marlin S Payu membenarkan RA datang untuk membuat laporan hilang anaknya yang berinisial R.
"Tadi ini hanya membuat laporan anaknya hilang," kata AKP Marlin.
Perlu diketahui, semenjak kasus mutilasi ini mencuat, Polsek Grogol sudah mendapat lima laporan orang hilang yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Tapi setelah dicek dengan ciri-ciri dan kondisi korban mutilasi tidak ditemukan kecocokan atau kesesuaian.
Adapun laporan orang hilang yang dibuat RA ini merupakan laporan orang hilang keenam yang diterima oleh Polsek Grogol terkait kasus mutilasi.
Baca juga: FAKTA Baru Penemuan 8 Bagian Tubuh di Bengawan Solo, Belum Bisa Dipastikan Milik Orang yang Sama
Korban Diprediksi Sudah Tewas sejak 18 Mei 2023
Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo diperkirakan sudah tewas sejak Kamis (18/5/2023).
"Prediksi kemarian (antara) Kamis (atau) Jumat," ungkapnya, Senin.
Di kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudussy, mengungkapkan korban tewas karena luka senjata tajam di kepala bagian atas.
Di bagian kepala atas korban, ungkap Iqbal, ditemukan dua luka terbuka akibat senjata tajam.
"Sebab kematian kekerasan tajam pada kepala bagian atas."
"Di daerah kepala ada dua luka terbuka berupa kekerasan benda tajam dengan dasar tulang tengkorak yang menimbulkan pendarahan hebat pada rongga kepala," ungkap Iqbal, Senin, dilansir TribunSolo.com.
Iqbal melanjutkan, korban dimutilasi dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Jenazah termutilasi dalam keadaan meninggal dunia dan ditenggelamkan," ujarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil R, Pria di Solo Diduga Kuat Korban Mutilasi yang Potongan Tubuhnya Ditemukan di Sungai,
Penemuan Potongan Tubuh
potongan tubuh manusia
Bengawan Solo
Solo
Polresta Solo
Polres Sukoharjo
Sukoharjo
R korban mutilasi
korban mutilasi
Sidik Jari
Pisau Tukang Sate Saksi Bisu Tindakan Keji Yono pada Tubuh R, Pelaku Bersiap Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
FAKTA Pembunuhan dan Mutilasi di Solo-Sukoharjo: Ungkap Penyesalan, Pelaku Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Sakit Hati Tak Dipinjami Motor, Yono Pukul R Pakai Besi, Pinjam Pisau Tukang Sate untuk Mutilasi |
![]() |
---|
TERSANGKA Kasus Mutilasi di Solo-Sukoharjo Berhasil Ditangkap, Pelaku Adalah Teman Kerja Korban |
![]() |
---|
Kasus Mutilasi di Solo dan Sukoharjo, Diduga Bermotif Cinta Segitiga, 20 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.