Berita Jembrana

Minimalisir Potensi Kekeliruan Zonasi Saat PPDB, Seluruh SMP di Jembrana Sistem Daring

Minimalisir potensi kekeliruan zonasi aaat PPDB, seluruh SMP sistem daring, beberapa SD uji coba online.

Tribun Manado
Ilustrasi - Minimalisir potensi kekeliruan zonasi aaat PPDB, seluruh SMP sistem daring, beberapa SD uji coba online. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana mulai membahas persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

Selain itu, juga telah menerapkan pendaftaran online terhadap seluruh SMPN yang ada di Jembrana.

Namun, untuk SD masih dalam uji coba penggunaan aplikasi karena beberapa sekolah yang berada di lokasi blank spot atau kesulitan internet.

Artinya, sekolah yang berbatasan dengan hutan atau di pegunungan.

Rencananya, PPDB bakal berlangsung mulai 19 Juni 2023 mendatang.

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, untuk teknis penerimaan siswa baru tahun ini masih sama dengan tahun lalu.

Rinciannya, jenjang SD penerimannya ada tiga jalur yang diterapkan yakni 15 persen jalur afirmasi, 5 persen jalur perpindahan orang tua/wali, dan 80 persen untuk jalur zonasi.

Kemudian untuk SMP ada empat jalur yang disediakan diantaranya 80 persen jalur zonasi, 15 persen jalur afirmasi, dan 5 persen jalur perpindahan orang tua/wali.

Baca juga: Formasi PPPK Guru di Jembrana Nihil Tahun Ini, Dewan Berjuang di Tenaga Guru Khusus ke Pemprov

Sedangkan untuk jalur prestasi akan dibuka jika kuota dari ketiga jalur sebelumnya masih tersedia.

"Yang sudah dibahas adalah terkait zonasi. Hasil pembahasan dengan MKKS SMP maupun SD, zonasi sudah aman atau tidak ada masalah. Kita berkaca kepada hasil evaluasi PPDB tahun lalu," kata Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Disdikpora Jembrana, I Nyoman Koriawan saat dikonfirmasi, Senin 29 Mei 2023. 

Menurutnya, meskipun sudah disepakati tidak ada masalah serius, potensi akan adanya kekeliruan di lapangan pasti ada.

Namun begitu, pihaknya berupaya untuk meminimalisir timbulnya masalah di lapangan.

"Kalau hasil evaluasi tahun lalu memang terjadi sedikit irisan (kekeliruan) di zonasi. Misalnya, seorang siswa masuk zonasi di SMP A, tapi ternyata jarak dari rumahnya lebih dekat ke SMP B. Sehingga yang bersangkutan memilih yang lebih dekat (bukan zona). Tapi, itu termasuk irisan yang kadang-kadang menimbulkan masalah karena memaksakan ke sekolah A dan terkena zonasi jarak," jelasnya.

"Itu yang kita coba minimalisir di tahun ini. Semoga ketika berjalan (PPDB), bakal lancar sesuai harapan," harapnya. 

Disinggung mengenai proses pendaftaran online pada PPDB tahun ajaran baru mendatang, Koriawan menyebutkan untuk jenjang SMP seluruhmya sudah menerapkan sistem online berbasis aplikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved