Viral Wanita Duduk di Padmasana Pura
PROFIL Pura Sali Paseban Batu: Tempat Persembahyangan bagi Umat Hindu Kaharingan, Dayak dan Bali
Pura Sali Paseban Batu merupakan Pura Integrasi antara Hindu (Dayak dan Bali) dengan Hindu Kaharingan.
Penulis: Komang Agus Ruspawan | Editor: Mei Yuniken
TRIBUN-BALI.COM – PROFIL Pura Sali Paseban Batu: Tempat Persembahyangan bagi Umat Hindu Kaharingan, Dayak dan Bali
Pura Sali Paseban Batu merupakan salah satu pura yang bersejarah bagi umat Hindu di Kalimantan Tengah.
Pura ini menjadi tempat persembahyangan bagi umat Hindu Kaharingan, Dayak dan Hindu Bali.
Selain digunakan sebagai tempat ibadah, pura ini juga sebagai salah satu objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawaan dari dalam maupun luar kota.
Hal ini dikarenakan lokasi pura ini berada pada Kawasan wisata Batu Banama Bukit Tangkiling.
Belakangan beredar kabar yang cukup membuat kaget dan geram umat Hindu.
Pasalnya, tiba-tiba saja viral video seorang wanita yang melakukan aksi kurang pantas dengan naik dan duduk di padmasana Pura Sali Paseban Batu.
Bagaimana tidak geram? Padmasana merupakan tempat suci, tempat persembahyangan dan tempat untuk meletakkan sajian.
Hal ini dinilai sebagai bentuk penghinaan tempat peribadatan.
Mengetahui hal itu, umat Hindu di Palangkaraya cukup kaget dan mengambil tindakan tegas dengan melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib.
Nah untuk selengkapnya, inilah profil Pura Sali Paseban Batu yang dilansir dari laman palangkaraya.go.id.
Baca juga: VIRAL Wanita Duduk di Atas Padmasana Pura Sali Paseban Batu, Niluh Djelantik: Harus Ditindaklanjuti
Profil Pura Sali Paseban Batu

Pura Sali Paseban Batu adalah salah satu tempat ibadah bagi umat Hindu di Kalimantan Tengah.
Lokasi tepatnya yaitu berada di kawasan Batu Banama Bukit Tangkiling, Jalan Batu Banama, Kelurahan Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya dengan titik koordinat -1.989091,113.754692
Pura ini merupakan salah satu wisata religi yang ada di Kota Palangka Raya.
Suasana persembahyangan di Pura Sali Paseban Batu Tangkiling sangat berbeda dengan suasana Pura yang lain.
Karena Pura ini merupakan Pura Integrasi antara Hindu (Dayak dan Bali) dengan Hindu Kaharingan.
Salah satu yang menjadi dayaa Tarik wisata Pura Sali Paseban Battu ini yaitu memiliki ornamen pura yang khas.
Pura ini memiliki luas 360 meter persegi dan dikelola langsung oleh Persatuan Hindu Bali Tangkiling.
Akses menuju pura ini dapat dapat ditempuh melalui jalur darat dengan mengunakan transportasi roda dua dan juga roda empat (mobil dan bus pariwisata).
Meskipun seringkali dijadikan sebagai objek kunjungan wisata, namun tidak ada penarikan biaya tiket saat akan masuk ke dalam Kawasan Pura.
Baca juga: Wanita Duduk di Palinggih Pura! Kejadian di Pura Sali Paseban Batu Tangkiling, Dilaporkan ke Polisi!
Integrasi antara Hindu Bali dengan Hindu Kaharingan
Keberadaan pura ini sangat melekat dengan leluhur suku Dayak asli di Kalimantan.
Perbedaan di antara dua suku ini tidak menjadikan mereka memiliki jarak, malah sebaliknya hubungan mereka begitu erat.
Terlihat dari saat berlangsung kegiatan persembahyangan di pura ini suku Dayak akan ikut membantu.
Dilansir dari Laman resmi pemerintah Kota Palangka Raya bahwa prosesi persembahyangan di Pura Sali Paseban Batu Tangkiling sangat berbeda dengan suasana Pura yang lain.
Hal itu terjadi karena Pura ini merupakan Pura Integrasi antara Hindu Bali dengan Hindu Kaharingan.
Perlu diketahui bersama bahwa Hindu Kaharingan adalah agama yang tidak dimulai pada zaman tertentu yang berasal dari Bahasa Sangiang dari kata Haring yang berarti kehidupan.
Kaharingan adalah agama yang dijadikan sebagai sumber kehidupan yang mengalirkan air suci kehidupan yang hidup dalam kuasa Ranying Hatalla Langit.
Para penganut Kaharingan sangat percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Pencipta Alam Semesta.
Meskipun memiliki sebutan berbeda-beda pada setiap daerah (Ranying Hatalla Langit / Suwara / Yustu Ha Latalla).
Kaharingan dianut secara turun temurun dari generasi ke generasi serta dihayati oleh para penganutnya di Kalimantan.
Terdapat kurang lebih 52 kepala keluarga asli dari Bali yang tergabung dalam Persatuan Hindu Bali Tangkiling yang setia menjaga pura sampai saat ini.
Baca juga: PHDI Laporkan Wanita yang Duduki Padmasana Pura di Palangkaraya: Bentuk Penghinaan Tempat Ibadah
Aksi Viral Wanita Duduk di Padmasana yang Menghebohkan Umah Hindu di Palangkaraya

Di saat umat disibukkan dengan persiapan piodalan di Pura Sali Paseban Batu, tiba-tiba beredar video wanita duduk di padmasana, Jumat 2 Juni 2023.
Piodalan di Pura Sali Paseban Batu dilaksanakan pada Sabtu 3 Juni 2023 bertepatan dengan rahinan Tumpek Landep.
Ketua PHDI Kota Palangkaraya I Made Sadiana kepada Tribun-Bali.com, Jumat malam, membenarkan kejadian tersebut memang di Pura Sali Paseban Batu, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya.
“Kami benar-benar kaget saat mengetahui ada kejadian seperti ini yang viral di media sosial. Terlebih besok di Pura Sali Paseban Batu akan dilaksanakan piodalan,” katanya.
Dituturkan, hari ini umat Hindu di sana sedang melakukan persiapan untuk odalan besok.
“Di saat kami sedang sibuk mempersiapkan odalan, justru kami dikagetkan dengan viralnya video ini,” tambahnya.
Menurut informasi yang diperolehnya, kejadian ini sudah lama.
Sekitar 17 minggu yang lalu, tapi videonya baru beredar.
“Jadi tidak ada yang tahu dulunya ada kejadian ini. Baru hari ini tahu setelah videonya viral,” ujarnya Sadiana.
Wanita yang naik ke padmasana ini diduga adalah wisatawan yang sedang berkunjung ke Bukit Tangkiling.
Tampak di video yang viral, wanita tersebut naik ke atas padmasana.
Ia terlihat duduk dan sesekali berdiri.
Baca juga: Umat Hindu di Palangkaraya Kaget, Sehari Jelang Odalan Viral Wanita Duduk di Padmasana Pura Sali
Sementara sejumlah warga lainnya yang juga wisatawan tampak berseliweran di area pura.
Ada berfoto-foto di depan padmasana. Sedang si wanita duduk di atas padmasana.
Menurut Sadiana, Pura Sali Paseban Batu tidak ada penjaganya sejak beberapa tahun terakhir.
“Dulu ada penunggunya yang merupakan warga dekat pura. Namun sekarang sudah tidak ada,” ungkapnya.
Saat masih ada penjaganya, pintu pura selalu terkunci.
“Bagi umat yang mau sembahyang tinggal minta kuncinya kepada penunggunya di sebelah pura,” kata Sadiana.
Tapi sejak tidak ada penjaga khusus, pintu pura tidak pernah dikunci.
Hal ini agar umat yang mau sembahyang bisa langsung masuk pura.
Karena pintu pura tidak terkunci, wisatawan dari luar Palangkaraya pun bebas masuk areal suci pura ini.
Bahkan sampai kebablasan naik ke padmasana, dengan menggunakan tangga besi yang dipasang di samping padmasana.
Terkait kasus ini, Sadiana mengatakan pihaknya akan melakukan proses hukum.

“Tadi pihak polsek juga sudah minta keterangan kepada kami setelah videonya viral,” ujarnya.
“Besok kami akan berembug dengan organisasi kepemudaan dan membuat laporan resmi ke polisi.”
Ia menambahkan, langkah hokum ini ditempuh supaya pelakunya ditindak sebagai efek jera, dan tidak diulangi oleh yang lain.
Adapun untuk prosesi piodalan besok, akan tetap berlangsung sesuai rencana awal.
“Belum ada rencana melaksanakan guru piduka, karena kejadian wanita naik ke atas padmasana yang viral baru kita ketahui hari ini. Kita akan melaksanakan pecaruan panca sata saja,” terangnya Sadiana.
(*)
wanita duduk di padmasana
padmasana
Palinggih Padmasana
Pura Sali Paseban Batu
PHDI Palangkaraya
Palangkaraya
PHDI
Profil Pura Sali Paseban Batu
umat Hindu
Hindu Kaharingan
hindu Bali
Hindu Dayak
Video Wanita Duduk di Padmasana Pura Ditangani Polisi, Kapolsek Bukit Batu: Semoga Segera terungkap |
![]() |
---|
Update Kasus Wanita Naiki Padmasana Pura di Kalimantan Tengah: Diselidiki Polresta Palangkaraya |
![]() |
---|
Kasus Wanita Duduki Palinggih jadi Perhatian Umat Hindu se-Indonesia, Kini Diselidiki Kepolisian |
![]() |
---|
Viral Warga Duduki Palinggih Pura Sali Paseban Batu, PHDI Kalteng Harap Polisi Segera Proses Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Wanita di Video Viral Duduk di Padmasana Pura Palangkaraya Diduga Warga Barito Utara, Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.