Travel

Wisman Mulai Naik ke Bali Berbarengan Dengan Kenaikan Okupansi, Pramana Watu Kurung Akui Itu

Wisatawan yang berasal dari Australia mendominasi kedatangan wisman ke Bali di bulan April 2023 dengan share sebesar 24,97 persen.

Istimewa
Resort Manager Pramana Watu Kurung, Ketut Sumartono mengatakan, okupansi di Ubud dalam kondisi bagus rata-rata diatas 80 persen. Termasuk di Pramana Watu Kurung tingkat hunian atau okupansi di angka 100 persen.   

"Properti kami konsep pasangan bisa honeymoon wisatawan dari Amerika, Inggris, Eropa, Korea, Jepang. Sekarang yang menginap kebanyakan dari Australia dan India," ungkap Sumartono. 

Lanjutnya, untuk lama tinggal wisatawan rata-rata 3 hari 2 malam, namun ada yang sampai seminggu.

Wisatawan yang menginap diberikan pengalaman menikmati kehidupan pedesaan masyarakat Bali khususnya Ubud. "Kita lebih cenderung menekankan kegiatan budaya, adat. Itu yang kita ekspose lebih banyak," katanya.

Kegiatan tersebut meliputi majejahitan dan menari Bali yang berhubungan adat budaya Bali.

Pihaknya juga mengenalkan konsep keharmonisan antara manusia dan alam lingkungan kepada wisatawan. 

Resort Manager Pramana Watu Kurung, Ketut Sumartono mengatakan, okupansi di Ubud dalam kondisi bagus rata-rata diatas 80 persen. Termasuk di Pramana Watu Kurung tingkat hunian atau okupansi di angka 100 persen.

 
Resort Manager Pramana Watu Kurung, Ketut Sumartono mengatakan, okupansi di Ubud dalam kondisi bagus rata-rata diatas 80 persen. Termasuk di Pramana Watu Kurung tingkat hunian atau okupansi di angka 100 persen.   (Istimewa)

"Karena konsep yang diterapkan pariwisata berkualitas yang memberikan peluang untuk kearifan lokal itu sendiri dikenal wisatawan. Karena kita ada di lingkungan alam yang masih asri, maka harus dibuat keharmonisan dengan lingkungan. Dengan konsep keharmonisan maka semua akan berjalan baik," paparnya.

Bahkan saat ini, ada program khusus life conseling and purification, yang membantu tamu hotel bisa rilis dari masalahnya. Di dalamnya selain SPA, juga ada konseling dan bahkan agenda malukat untuk menyeimbangkan energi. 

Sales Manager Pramana Watu Kurung, Ratni mengakui untuk pemasaran villa tidak ada kesulitan karena konsep bangunan kayu cenderung disukai wisatawan dari Eropa dan Amerika.

"Dari sisi pemasaran kesulitan tidak begitu, paling gampang menjualnya ke market Eropa dan Amerika karena konsep kayu. Kalau domestik kurang suka," imbuhnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved