Berita Tabanan
Tiga Orang Anak Jalanan, Diciduk Ngamen Di Perempatan Kediri
Satpol PP Kabupaten Tabanan, melakukan penyisiran di sejumlah perempatan di kota Tabanan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Satpol PP Kabupaten Tabanan, melakukan penyisiran di sejumlah perempatan di kota Tabanan.
Itu dilakukan sejak adanya laporan dari masyarakat, dengan adanya beberapa anak jalanan (anjal) yang mengamen di beberapa simpang atau perempatan di kota Tabanan.
Tiga orang diciduk dengan gitar ukulele atau kentrung pun disita oleh Satpol PP Tabanan.
Kasatpol PP Kabupaten Tabanan, I Gede Sukanada mengatakan, pihaknya menyisir adanya anjal yang mengamen di perempatan Kediri.
Penyisiran dimulai hari Jumat 9 juni 2023, lalu. Kemudian, pada Jumat itu, tim dalmas regu 2 menindak lanjuti laporan masyarakat atas adanya pengamen di simpang kediri. Pihaknya melakukan pembinaan dan mengambil 3 buah barang bukti berupa gitar ukulele.
“Ada tiga orang semuanya laki-laki dan tiga buah gitar ukulele kami sita,” ucapnya Minggu 11 Juni 2023.
Dalam penyisiran itu, sambungnya, ketiga anjal tidak melakukan perlawanan dan menyerahkan alat musik itu ke petugas.
Pihaknya kemudian, melakukan pembinaan dan mengundang pada Senin 12 Juni 2023 mereka untuk datang ke kantor.
Baca juga: UPDATE 4 Pemain Aboard Timnas Indonesia Jelang FIFA Matchday: Jordi OTW, Sandy Tak Jadi Starting STY
Dimana sementara alat ngamen yang jadikan jaminan. “Karena kami sita dengan alasan sebagai jaminan. Dan kami bisa membina mereka langsung Senin besok,” ungkapnya.
Menurut Sukanada, ketiga anjal itu tidak membawa identitas dan hanya membawa ukulele saja.
Mereka berasal dari Jawa namun, tidak diketahui pasti dari kabupaten/kota mana di Jawa Timur.
Dan selama di Bali, sepertinya ketiga orang pemuda itu nomaden alias selalu berpindah-pindah tempat. Langkah penyisiran tidak hanya dilakukan pada Jumat malam itu saja.
Namun, kemarin malam juga dilakukan penyisiran di perempatan-perempatan Tabanan.
“Kita mengantisipasi akan adanya kenakalan yang mengarah ketertiban umum di jalanan,” tegasnya.
Selain kenakalan remaja yang diantisipasi, Sukanada menambahkan, bahwa pihaknya juga melakukan pembinaan bagi pedagang di pasar Baturiti.
Pedagang di sana dibina untuk berjualan di tempat yang tidak menganggu aktivitas pejalan kaki atau kendaraan umum yang melintas.
Hal itu bertujuan untuk menjaga ketertiban umum dan keindahan kenyamanan Kabupaten Tabanan.
“Tentunya kita memberikan pembinaan akan bersama sama menjaga ketertiban umum, keindahan dan kenyamanan,” bebernya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.