Berita Internasional

4 Bocah yang Hilang Selama 40 Hari di Hutan Amazon Ditemukan Selamat, Begini Kisahnya

Empat anak berhasil bertahan di salah satu bagian negara yang paling tidak ramah, serta rumah bagi hewan pemangsa dan kelompok bersenjata.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Twitter via Kompas
4 Bocah yang Hilang Selama 40 Hari di Hutan Amazon Ditemukan Selamat, Begini Kisahnya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - 4 Bocah yang Hilang Selama 40 Hari di Hutan Amazon Ditemukan Selamat, Begini Kisahnya

Empat anak korban pesawat jatuh ditemukan masih hidup di hutan Amazon Kolombia setelah 40 hari kecelakaan.

Empat anak berhasil bertahan di salah satu bagian negara yang paling tidak ramah, serta rumah bagi hewan pemangsa dan kelompok bersenjata.

Meski selamat, anak-anak itu tampak kurang gizi dan tubuhnya digigit serangga.

Presiden Kolombia, Gustavo Petro pun menyebut mereka sebagai “Anak-anak Hutan”.

“Mereka belajar dari keluarga suku pedalaman, dan belajar tinggal di hutan telah membuat mereka selamat,” kata Petro, Jumat (9/6) dilansir Kompas.

Petro mengatakan anak-anak tersebut dalam kondisi bersama saat ditemukan.

Ia menambahkan bahwa mereka menunjukkan sebagai contoh dari “bertahan hidup total yang akan dikenang dalam sejarah”.

Keempat bocah itu, Lesly Jacobombaire Mucutuy, 13 tahun, Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9), Tine Ranoque Mucutuy (4), dan bayi bernama Cristin Ranoque Mucutuy, terdampar di hutan amazon sejak 1 Mei lalu.

Mereka merupakan penyintas dari kecelakaan pesawat yang menewaskan sang ibu, Magdalena Mucutuy Valencia.

Kecelakaan itu juga menewaskan dua orang lainnya, sang pilot, Hernando Murcia Morales, dan pemimpin suku pedalaman Yarupari, Herman Mendoza Hernandez.

Hilangnya anak-anak itu ke dalam hutan memicu operasi pencarian besar-besaran yang dipimpin militer, dan melibatkan lebih dari serratus pasukan khusus kolombia, dan 70 pengintai pribumi yang menyisir daerah tersebut.

Harapan mereka selamat terbuka, karena ditemukan jejak kaki, pampers yang kotor, dan juga botol minum.

Keluarga anak-anak itu mengatakan anak tertua memiliki pengalaman di hutan, namun harapan sempat menyusut setelah beberapa pekan.

Menurut Petro, pada beberapa titik, anak-anak itu harus melindungi diri dari anjing liar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved