Pilpres 2024

DPP PDIP Bantah Isu Teken Kontrak Politik dengan Ganjar Soal Posisi Menteri: 1000 Persen Tidak Ada

PDIP membantah isu soal sudah tanda tangani kontrak politik dengan Ganjar Pranowo soal posisi menteri di Pilpres 2024

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tangkap layar Kompas Tv
Sekira pukul 09.45 WIB, Hary Tanoe bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan bacawapres usungannya, Ganjar Pranowo, masuk ke ruangan rapat. Ganjar Pranowo meyakini akan memenangkan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran, ini setelah dirinya dapat dukungan resmi dari Partai Perindo. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah kabar adanya kontrak politik antara bakal calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo jika terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abudlah pada Selasa 13 Juni 2023.

Adapun dalam isu yang beredar, jika Ganjar Pranowo terplih menjadi Presiden 2024, makan posisi menteri strategis akan ditentukan oleh PDIP.

"Saya pastikan 1.000 persen tidak ada kontrak politik jika Pak Ganjar Pranowo menjadi presiden, pos menteri strategis ditentukan oleh PDIP," kata Said dalam keterangannya, Selasa 13 Juni 2023.

Dilansir dari Tribunnews.com Said menuturkan jika PDIP hanya membuat kontrak politik dengan Ganjar adalah terkait kesejahteraan masyarakat.

"Satu-satunya kontrak politik beliau dengan PDIP adalah menjalankan cita-cita perjuangan partai, yakni menyejahterakan rakyat," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menilai ada pihak yang ingin mengkerdilkan Ganjar di balik isu tersebut.

Baca juga: Sekda Adi Arnawa Hadiri Latihan Menembak di Lapangan Tembak Sembung, Mengwi

"Manuver-manuver seperti itu berniat jahat, merusak citra diri Pak Ganjar seolah-olah beliau hanya boneka," ungkap Said.

Said pun menganggap pihak yang membuat opini PDIP membuat kontrak politik dengan Gubernur Jawa Tengah itu adalah brutus.

"Seolah-olah memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo, tapi terus merusak hubungan Pak Ganjar dengan PDIP dengan membangun fitnah-fitnah," ucapnya.

Adapun teken kontrak politik antara PDIP dengan Ganjar sebelumnya diungkapkan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando.

Ade mengeklaim jika dirinya mendapat informasi bahwa posisi startegis nantinya akan ditentukan PDIP bila Ganjar jadi presiden.

"Saya dapat kabar, Ganjar sudah meneken kontrak dgn PDIP bahwa kalau dia jadi presiden, penentuan orang-orang yang jadi menteri dan menempati posisi strategis akan ditentukan oleh PDIP. Ini perlu segera diklarifikasi karena info ini sudah beredar cukup luas. Mudah-mudahan salah," tulis Ade di akun Twitternya, dikutip Selasa pagi.

Jawaban PDIP Soal Jadwal Pertemuan Puan Maharani dan AHY

Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto mengatakan saat ini partainya tengah serius soal nama AHY yang masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved