Berita Bali

Kunjungan Spesifik ke Basarnas Bali, Wakil Ketua Komisi V DPR : Perlu Peningkatan SDM dan Peralatan

Kunjungan Spesifik ke Basarnas Bali, Wakil Ketua Komisi V DPR : Perlu Peningkatan SDM dan Peralatan

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Zaenal Nur Arifin
Wakil Ketua Komisi V DPR RI saat memberikan keterangan usai melakukan kunjungan spesifik ke Basarnas Bali 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan Spesifik ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung pada Kamis 15 Juni 2023.

Hadir sebagai ketua tim adalah Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae dan turut mendampingi perwakilan dari Basarnas, Sekretaris Utama, Abdul Haris Achadi. 

Sebanyak 11 orang anggota Komisi V DPR RI juga ikut dalam kunjungan kali ini. 

Dalam sambutannya, Ridwan Bae menyampaikan pentingnya keberadaan Basarnas sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk bertanggung jawab di bidang pencarian dan pertolongan.

Perlunya dijadikan salah satu prioritas utama karena terkait keselamatan jiwa manusia.

"Keberadaannya sangat strategis dalam rangka keselamatan jiwa baik itu pada kecelakaan, bencana alam maupun kondisi yang membahayakan jiwa lainnya dengan waktu tanggap yang cepat, tepat dan selamat," ujar Ridwan. 

Tujuan kunjungan spesifik ini, Komisi V DPR RI ingin mengetahui program dan kegiatan yang sedang diselenggarakan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, termasuk permasalahan-permasalahan yang masih dihadapi, serta kebutuhan sarana prasarana lainnya dalam mendukung kelancaran operasi SAR di wilayah Bali. 

Bali dipilih sebagai salah satu daerah yang dikunjungi karena dianggap sebagai pusat wisata, tak hanya dikunjungi tamu domestik saja akan tetapi banyak juga didatangi turis mancanegara. 

Dalam diskusi singkat tadi dibahas pula keberadaan sarana dan prasarana. 

Baca juga: Kejaksaan Agung Tetapkan Tersangka Baru Kasus BTS 4G di Kemenkominfo

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae akan berupaya mendorong pemerintah untuk memberikan Alut yang mampu beroperasi di medan yang sulit sekalipun. 

"Kalau sumber daya manusia siap tapi peralatan tidak cukup juga akan menyulitkan Basarnas untuk bekerja. Kalau kita lihat masih sangat kurang masih perlu pemerintah meningkatkan sumber daya manusianya dan juga masih perlu mengadakan peralatan-peralatan yang memadai," ungkapnya.

Ia menambahkan kekurangan yang paling menjadi perhatian khusus adalah masalah pembiayaan negara karena Basarnas ini masih sangat kecil anggarannya setiap tahun, tapi kami Komisi V setiap tahun menyuarakan itu hanya anggaran pemerintah masih sangat terbatas.

Seharusnya Basarnas ini menjadi pemikiran utama karena menyangkut persoalan jiwa manusia oleh karena itu kita harap pemerintah setelah keuangannya memadai Basarnas akan menjadi perhatian utama.

Dimana anggaran APBN untuk Basarnas di tahun ini hanya sebesar Rp 1,8 triliun turun dari sebelumnya dampak pandemi Covid-19 dan tahun depan 2024 dianggarkan sekitar Rp 2,1 triliun.

"Masih sedikit, tahun depan Rp 2 triliun lebih dikit. Idealnya Rp 5 triliun," ucap Ridwan.

Dalam sesi diskusi sempat muncul Alut Helikopter Basarnas Bali yang kini berpindah ke Surabaya karena selama pandemi Covid-19 Pemkab Badung tidak ada dianggarkan lagi untuk pemeliharaan helikopter Basarnas Bali.

Ridwan pun meminta tidak ada lagi kerjasama-kerjasama dari Basarnas dengan pemerintah daerah (Badung).

"Itu ditarik ke Surabaya dikarenakan kerjasama dengan Bali sudah tidak ada lagi. Sehingga kita minta tadi ke Basarnas (pusat) untuk jangan lagi keterkaitan kerjasama dengan pemerintah daerah yang mengakibatkan helikopter itu ditarik ke provinsi lain. Itu tidak boleh, karena yang mengadakan itu Basarnas jadi Basarnas harus bertanggung jawab secara menyeluruh," jelas Ridwan.

Apa penyebabnya ditarik ke provinsi lain dalam hal ini digeser ke Surabaya, anggota dewan dari fraksi Golkar ini mengatakan permasalahannya pada keuangan atau terbatasnya anggaran.

Seperti kita ketahui Bali kaya akan destinasi wisata alam, dimana yang dihadapi oleh para tim SAR adalah gelombang tinggi, tebing-tebing curam dan juga hutan tropis serta pegunungan dengan vegetasi rapat. 

Pada kesempatan itu pula, Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris mengutarakan tentang apa-apa saja prestasi yang berhasil diraih Basarnas, dimana salah satunya yakni pengakuan dari dunia internasional, ICAO (International Civil Aviation Organization) regional Asia Pacific. 

Indonesia masuk sebagai peringkat ke empat tim SAR terbaik pada kawasan Asia Pacific, bersama dengan Singapore, Amerika Serikat, dan Australia. 

Tentunya pencapaian ini akan terus berusaha ditingkatkan, sehingga kedepannya kehadiran Basarnas betul-betul bisa memberikan pelayanan SAR yang profesional dan dapat dirasakan manfaat oleh masyarakat. 

Sesi terakhir pemaparan diisi dengan penjelasan profil Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar yang disampaikan oleh Kepala Kantor yakni Gede Darmada.

Rangkaian kegiatan kunjungan spesifik ini ditutup dengan aksi simulasi penanganan korban kecelakaan motor terjatuh ke jurang. 

Aksi tim rescue Kantor Basarnas Bali mendapatkan apresiasi karena telah menerapkan prosedur penanganan yang sigap serta profesional. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved