Berita Bali

Pemuliaan Lingkungan Hidup, Tantangan Sampah Plastik dalam Tradisi Sesaji di Bali

Pemuliaan lingkungan hidup, tantangan sampah plastik dalam tradisi sesaji di Bali.

Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist/Ni Nyoman Ayu Suciartini
Foto ilustrasi prosesi ritual keagamaan masyarakat Bali. 

Tutur leluhur telah memuliakan alam dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun pisang atau kain sebagai pembungkus sesaji.

Kita harus mengikuti jejak mereka dan tidak terpengaruh oleh modernitas atau alasan kepraktisan yang mengharuskan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Hidup akan tetap berjalan dengan baik tanpa plastik.

Sejak zaman dahulu, tutur leluhur telah mengajarkan kepada kita untuk memuliakan alam Bali melalui berbagai aktivitas adat, ritual, hari raya, dan sesaji.

Namun, dengan munculnya modernitas dan kepraktisan, masyarakat sering kali mengabaikan perlindungan lingkungan dengan menggunakan sesaji berbahan plastik.

Begitu pula dengan penggunaan kantong plastik yang semakin meluas saat hari raya besar atau ritual keagamaan.

Hal ini bertentangan dengan ajaran leluhur Bali yang selalu mengutamakan keberlanjutan.

Di masa lalu, bahan alami seperti daun pisang atau kain digunakan untuk membungkus banten atau sesaji.

Leluhur Bali senantiasa memuliakan alam.

Kita tidak perlu bergantung pada plastik dalam kehidupan sehari-hari hanya karena ingin terlihat modern atau demi alasan kepraktisan.

Percayalah, hidup akan tetap berjalan dengan baik tanpa plastik.

Tidak pernah terlambat untuk berbuat sesuatu.

Apakah kita bisa bersama-sama menyuarakan bahwa membuang plastik adalah dosa yang melukai pertiwi? (Jurnalis Warga, Ni Nyoman Ayu Suciartini)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved