Selain Megawati, Menteri PUPR dan Menteri Pariwisata Dijadwalkan Hadiri Pembukaan PKB XLV 2023 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebelum dibuka, para peserta seniman Pesta Kesenian Bali XLV 2023 mengadakan gladi di depan Monumen Bajra Sandhi pada, Jumat 16 Juni 2023.

Tahun ini PKB akan mengangkat tema ‘Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi’ yang dimaknai sebagai samudra ciptra peradaban.

Ketika ditemui, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha menjelaskan, PKB dibuka Megawati karena ia adalah Presiden ke 5.

Baca juga: CATAT! Selama PKB Berlangsung, Pengunjung Dilarang Bawa Makanan Masuk & Tidak Ada Junk Food

Di samping itu juga Ketua Dewan Pembina Pengarah Badan Riset dan Ketua Dewan Pengarah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). 

“Ibu Megawati Presiden ke lima Ketua Dewan  BPIP, tokoh nasional. Ia tokoh yang peduli dengan Bali kami apresiasi dua hari lagi (besok,red) akan dibuka Bu Megawati," jelasnya. 

Rencananya juga hadir Menteri  PUPR (Pekerjaan Umum Perumahaan Rakyat) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan  Anak (PPPA), dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta undangan lainnya. Arya berharap masyarakat yang datang menonton untuk tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Baca juga: Anggaran Duta PKB Kota Denpasar Rp3,9 M, Libatkan Ribuan Penampil Termasuk Disabilitas dan Lansia

"Masyarakat diharapkan memberikan apresiasi. Silakan datang berduyun-duyun silakan menonton pawai jaga ketertiban dan kebersihan," tambahnya. 

Arya menambahkan panitia mendahulukan untuk gladi supaya persiapan lebih baik.

Ada 10 peserta pawai, sembilan kabupaten/kota ditambah garapan pembuka:Tari Siwa Nataraja persembahan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. 

Baca juga: Garapan Sawangan Akan Ditampilkan dalam PKB 2023, Sekaa Diberi Anggaran Pembinaan Rp250.000.000

Setiap tahun tema PKB berubah, penampil juga berubah. Sebagian besar karya yang ditampilkan adalah karya baru. 

“Seni sebagai pelestarian itu tetap hanya saja penampilannya berbeda. Pembukaan PKB dimulai pukul 14.00 dilepas oleh Megawati Soekarnoputri ditandai dengan pemukulan kulkul dan disambut dengan suara sungu, tabuh kebyar gong gede, serta dilanjutkan dengan Adi Mredangga persembahan ISI Denpasar. Kami juga menampilkan seni tradisi tetap patuh akan pakem meski inovatif," tutupnya. (*)