Berita Jembrana

Sediakan Latihan Menari Untuk Anak Difabel dan KK Miskin, Hingga Mengajar Tari di Panti Asuhan

Sediakan Latihan Menari Untuk Anak Difabel dan KK Miskin, Hingga Mengajar Tari di Panti Asuhan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Sediakan Latihan Menari Untuk Anak Difabel dan KK Miskin, Hingga Mengajar Tari di Panti Asuhan 

Dan sejak 2012 lalu sanggar ini kemudian didaftarkan ke Himpunan Lembaga Kursus di bawah Disdikpora Jembrana.

Dan hingga saat ini, sedikitnya sudah ada sekitar 3.500-an anak-anak yang dicetak dari Sanggar Pradnya Swari Jembrana ini.

Dia melanjutkan, anak-anak yang berlatih di sanggar ini berasal dari berbagai wilayah, terutama Jembrana.

Mulai dari daerah Rambut Siwi, Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo hingga Kecamatan Melaya.

Bahkan, yang dari sekitaran lokasi sanggar yakni Kelurahan Dauhwaru ini tanya 5 orang saja, sisanya luar Kelurahan.

"Anak-anak kita berlatih sesuai kurikulum. Artinya, selain latihan ada juga ujian semester dan ujian tingkat. Kita mendatangkan juri atau penguji dari Gianyar dan Denpasar Denpasar di setiap ujian," ungkapnya.

Uniknya, Sanggar Pradnya Swari ini juga memfasilitasi anak disabilitas serta anak kurang mampu untuk latihan menari secara gratis.

Pada setiap semester, sanggar ini menyediakan kuota sedikitnya untuk 15 orang anak kurang mampu. Sementara untuk anak disabilitas kuotanya tak dibatasi.

Disisi lain, Ni Kadek Astini juga selalu mengajar secara gratis untuk anak-anak di sebuah Panti Asuhan yang berlokasi di Kecamatan Negara.

Untuk jadwal, Selasa-Minggu anak-anak belajar di sanggar, sementara untuk hari senin khusus melatih tari di Panti Asuhan.

Cerita berlanjut, pada masa Pandemi Covid 19 lalu, sanggar ini sempat membuka pendaftaran secara online di media sosial.

Ternyata, banyak yang ingin mendaftar dan sangat antusias terutama yang berasal dari luar Jembrana seperti Denpasar, Badung hingga Gianyar.

Mereka menduga sanggar ini berlokasi di wilayah Denpasar atau Badung, ternyata sanggar ini berlokasi di gumi makepung.

"Tujuannya hanya untuk tetap melestarikan tari Bali dan memberikan ruang berlatih kepada anak disabilitas dan juga kurang mampu. Kenapa gratis? Karena kami sangat tau bagaimana rasanya tidak punya," tutur Made Marta sembari memperhatikan anak-anak berlatih tari di sanggarnya.

Disinggung mengenai darimana undangan pentas menari untuk mengisi acara baik forman dan non formal, Made Marta mengakui pihaknya telah menerima berbagai undangan pentas tari di berbagai acara baik formal dan non formal.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved